Dinas Pertanian Luwu Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Brucellosis

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Dua pekan menjelang Iduladha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian Kabupaten Luwu melalui Bidang Peternakan mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

Pantauan Tribun-Timur.com, tim dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) bersama dokter hewan memeriksa sejumlah ternak di Desa Babang, Kecamatan Larompong Selatan.

“Kami melakukan pemeriksaan dan pengawasan selama tiga hari ke depan. Fokus kami adalah mengecek kesehatan hewan, terutama sapi, dari penyakit hewan menular strategis (PHMS) seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta brucellosis,” jelas Kepala Bidang Peternakan dan Keswan, Alimus, Senin (26/5/2025).

Salah satu lokasi yang diperiksa adalah kandang milik H. Hanuddin di Desa Babang, Kecamatan Larompong Selatan, menampung sekitar 75 ekor sapi Bali siap kurban.

Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh hewan dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit.

“Setelah ini, kami akan melaporkan hasilnya ke pemerintah sebagai bentuk pengawasan dan dokumentasi,” tambah Alimus.

Ia menyebut, kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Luwu tahun ini diperkirakan sekitar 2.700 ekor sapi dan 300 ekor kambing.

Sementara itu, peternak Hanuddin menyebut, penjualan sapi menurun dibandingkan tahun lalu.

"Sekitar 50 ekor sapi sudah laku menjelang Iduladha. Terjadi penurunan, tahun lalu bisa sampai sekitar 100 ekor," keluhnya.

Kata Hanuddin, satu ekor sapi siap kurban kini dibanderol Rp12 juta hingga Rp25 juta.

"Satu ekor sapi mulai harga Rp12 sampai Rp25 juta. Naik Rp1 hingga Rp1,5 juta ini tahun," tandasnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana