Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Densus 88 Tangkap Remaja Terduga Teroris di Gowa, Keluarga: Dia Anak Baik, Tidak Pernah Aneh

Menurutnya, M.A.S merupakan santri di sebuah pondok tahfidz dan telah menimba ilmu di sana selama bertahun-tahun.

TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Sitti Khadijah ibu M.A.S pelajar ditangkap diduga terlibat jaringan teroris. Khasijah mengatakan keseharian anaknya hanya mengaji, menghafal dan dikenal pendiam, Senin (26/5/2025) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang remaja berinisial M.A.S (19), yang diduga terlibat dalam jaringan kelompok teroris.

Ibunda M.A.S, Sitti Khadijah, menceritakan keseharian putra sulungnya yang selama ini dikenal sebagai pribadi religius dan pendiam.

Menurutnya, M.A.S merupakan santri di sebuah pondok tahfidz dan telah menimba ilmu di sana selama bertahun-tahun.

"Di pondok itu dia tinggal bertahun-tahun. Kalau pun pulang ke rumah, cuma sebentar. Setelah itu pergi lagi, mengurus urusan santri atau mungkin karena disuruh ustaznya. Masya Allah sekali itu anak, baik sekali," ujarnya saat ditemui Senin (24/5/2025).

Khadijah menegaskan tidak pernah melihat adanya perubahan sikap mencurigakan dari anaknya.

"Tidak ada perubahan sikap, Alhamdulillah, insya Allah tidak ada," katanya.

Ia juga menyebut pergaulan M.A.S masih dalam batas wajar. Anaknya hanya bermain game dan menggunakan media sosial di waktu luang.

"Biasa kalau ada waktu luang atau setelah salat, baru dia main HP," tambahnya.

Khadijah menuturkan bahwa M.A.S memang pernah menunjukkan empati terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya konflik di Palestina.

"Dia itu kayak kasihan lihat Palestina diserang, rasa kemanusiaannya tinggi. Tapi tidak pernah bicara soal ideologi tertentu," jelasnya.

Menurutnya, hubungan anaknya dengan lingkungan sekitar dan para guru pun terjalin dengan baik.

"Alhamdulillah, baik-baik. Dia juga anak patuh, tidak pernah keluar rumah kalau tidak disuruh. Terakhir kemarin disuruh bantu mengecor rumah, itu pun pulangnya capek karena masih dijaga kesehatannya," tuturnya.

Saat ini, M.A.S tercatat masih duduk di kelas 3 SMA. Ia juga aktif sebagai pembina dan pengajar di sebuah rumah tahfidz gratis.

"Iya, tidak bekerja. Hanya mengajar di rumah tahfidz. Aktivitasnya setiap hari hanya salat, mengaji, dan menghafal. Keluar rumah juga jarang, hanya kalau ada keperluan. Tidak pernah keluar dari Sulsel," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved