Densus 88 Tangkap Remaja Terduga Teroris di Gowa, Keluarga: Dia Anak Baik, Tidak Pernah Aneh
Menurutnya, M.A.S merupakan santri di sebuah pondok tahfidz dan telah menimba ilmu di sana selama bertahun-tahun.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang remaja berinisial M.A.S (19), yang diduga terlibat dalam jaringan kelompok teroris.
Ibunda M.A.S, Sitti Khadijah, menceritakan keseharian putra sulungnya yang selama ini dikenal sebagai pribadi religius dan pendiam.
Menurutnya, M.A.S merupakan santri di sebuah pondok tahfidz dan telah menimba ilmu di sana selama bertahun-tahun.
"Di pondok itu dia tinggal bertahun-tahun. Kalau pun pulang ke rumah, cuma sebentar. Setelah itu pergi lagi, mengurus urusan santri atau mungkin karena disuruh ustaznya. Masya Allah sekali itu anak, baik sekali," ujarnya saat ditemui Senin (24/5/2025).
Khadijah menegaskan tidak pernah melihat adanya perubahan sikap mencurigakan dari anaknya.
"Tidak ada perubahan sikap, Alhamdulillah, insya Allah tidak ada," katanya.
Ia juga menyebut pergaulan M.A.S masih dalam batas wajar. Anaknya hanya bermain game dan menggunakan media sosial di waktu luang.
"Biasa kalau ada waktu luang atau setelah salat, baru dia main HP," tambahnya.
Khadijah menuturkan bahwa M.A.S memang pernah menunjukkan empati terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya konflik di Palestina.
"Dia itu kayak kasihan lihat Palestina diserang, rasa kemanusiaannya tinggi. Tapi tidak pernah bicara soal ideologi tertentu," jelasnya.
Menurutnya, hubungan anaknya dengan lingkungan sekitar dan para guru pun terjalin dengan baik.
"Alhamdulillah, baik-baik. Dia juga anak patuh, tidak pernah keluar rumah kalau tidak disuruh. Terakhir kemarin disuruh bantu mengecor rumah, itu pun pulangnya capek karena masih dijaga kesehatannya," tuturnya.
Saat ini, M.A.S tercatat masih duduk di kelas 3 SMA. Ia juga aktif sebagai pembina dan pengajar di sebuah rumah tahfidz gratis.
"Iya, tidak bekerja. Hanya mengajar di rumah tahfidz. Aktivitasnya setiap hari hanya salat, mengaji, dan menghafal. Keluar rumah juga jarang, hanya kalau ada keperluan. Tidak pernah keluar dari Sulsel," katanya.
Edarkan Uang Palsu, Jaksa Tuntut ASN Pemprov Sulbar Manggabarani 3 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Edukasi Pelajar Bahaya Narkoba, KKN Unhas dan Kejari Gowa Gelar Program Jaksa Masuk Sekolah |
![]() |
---|
Tampil Stylish Tapi Tetap Aman, Ini 4 Perlengkapan Wajib Naik Motor |
![]() |
---|
Duta Cari Aman Honda Inspirasi 500 Siswa Baru SMKN 4 Gowa Sulsel |
![]() |
---|
Almaz Fried Chicken dan Persaingan Resto Cepat Saji di Perbatasan Makassar-Gowa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.