Hewan Kurban
Berat Sapi Prabowo 1,2 Ton
Presiden Prabowo Subianto, kurban 25 ekor sapi di Sulsel. Kurban tahun ini berbeda tahun sebelumnya. Sebab, Presiden menentukan tempat pemotongan.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Prabowo Subianto (73), kurban 25 ekor sapi di Sulsel.
Kurban tahun ini berbeda tahun sebelumnya.
Sebab, Presiden menentukan tempat pemotongan dan memiliki klasifikasi khusus.
Seluruh sapi kurban diternak peternak lokal.
Berat sapi kurban minimal 802 kilogram.
“Terberat 1,2 ton lebih, ini untuk provinsi,” kata Kepala Disnakkeswan Sulsel drh Nurlina Saking.
Sapi terberat untuk Pemprov Sulsel dan dipotong di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Makassar.
Sementara 24 lainnya di sebar ke setiap daerah.
“Pak Gubernur mengimbau daging kurban diberikan ke kaum berhak menerima ternak kurban,” ujar Nurlina.
Sapi Simmental seberat 850 kilogram milik Presiden dirawat khusus dan dijaga ketat di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.
Sapi dari Kecamatan Biringbulu Gowa tersebut dipesan langsung utusan Presiden setelah disurvei.
Syarifuddin Daeng Tiro, pemilik sapi, mengaku membayar 20 orang untuk menjaga sapi Presiden.
“Untuk sementara ada 20 pekerja mengurusi sapi ini. Harganya Rp70 juta,” katanya.
Pakan khususnya diberi makanan rumput gajah dua kali sehari.
Perawatan kesehatan secara rutin.
Utamanya vaksinasi agar kesehatannya terjaga. Juga vitamin dari dinas dan vaksinasi gratis setiap awal bulan.
“Mendekati Idul Adha, vaksinasi dua kali sebulan,” katanya.
Pemerintah Kota Makassar bersiap memeriksa hewan-hewan kurban.
Dinas Perikanan dan Pertanian setempat kerahkan 100 personel.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP2 Makassar Mirdayanti menyatakan, pelepasan tim pemeriksa ternak kurban dimulai pada Rabu (28/5/2025).
Pemeriksaan bekerja sama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Kedokteran Unhas, Kedokteran Hewan Unhas, Fakultas Peternakan Unhas, UIN, dan Universitas Bosowa.
Enam titik disasar, Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya, Manggala, Rappocini, Bontoala, dan Tamalate.
Pertama, pemeriksaan kesehatan fisik sepekan sebelum hari raya kurban. Tim mulai bergerak pada 31 Mei mendatang.
Pemeriksaan fisik dari kecukupan umur, apakah sehat, tidak sakit, dan tidak cacat.
Setelah itu, pemeriksaan dilakukan pada hari Raya yakni pada 6-7 Juni, di masjid-masjid dengan memeriksa organ dalam hewan kurban, mulai dari hati, empedu, dan paru.
“Enam hari dilakukan pemeriksaan fisik antemortem, untuk memastikan kelayakan dan kesehatan hewan sebelum dikurbankan, kita juga turun pada saat hari H dan H+1 lebaran,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, akan direkapitulasi hewan layak dan tidak layak kurban.
Ia mengimbau pedagang berkata jujur ke calon pembeli agar mereka tahu mana layak dan tidak layak.
Disarankan warga melaksanakan kurban agar memeriksa hewan kurban yang akan dibelinya.
Jangan sampai karena dia besar tapi belum cukup umur.
“Juga disarankan dipotong di RPH karena sudah ada sertifikat halalnya. Kita punya juru penyembelih halal,” katanya.(*)
Stok Hewan Kurban Sulsel 136.817 Ekor, Kebutuhan Cuma 48.701, Disnakkeswan Awasi Kesehatan Ternak |
![]() |
---|
Penyebab Permintaan Sapi Kurban di Bulukumba Berkurang versi Peternak |
![]() |
---|
Dinas PKP Parepare Sulsel Awasi Ketat Lalu Lintas Ternak di Perbatasan |
![]() |
---|
Mau Beli Hewan Kurban? Jangan Lupa Cek Surat Keterangan Kesehatannya |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Petugas Temukan 8 Sapi Tak Layak Kurban di Parepare Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.