5 Hari Pasca Wafat, Penelitian Almarhum Prof Arsad Bahri Lolos Hibah BIMA Kemdikti saintek RI

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Penelitian Prof Arsad Bahri berhasil lolos sebagai penerima hibah penelitian dari Basis Informasi Manajemen Penelitian (BIMA) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia ( Kemdiktisaintek RI ).

Kemdiktisaintek RI mengumumkan penelitian lolos hibah hari ini, Sabtu (24/5/2025). 

Dalam skema hibah yang sangat kompetitif tersebut, Prof Arsad Bahri mengusung judul penelitian inovatif yang menekankan integrasi antara kearifan lokal dan teknologi modern.

Penelitian pertama berjudul “Revitalisasi Kearifan Lokal Bugis: Fondasi Pendidikan Inklusif dan Berkarakter dalam Pembelajaran Biologi Berbasis Augmented Reality.” 

Riset ini bertujuan untuk memperkuat karakter dan nilai-nilai lokal dalam pendidikan biologi melalui pendekatan teknologi berbasis realitas tertambah (AR), yang juga mendukung sistem pembelajaran inklusif.

Proposal penelitian Prof Arsad lolos diantara 16.154 penelitian.

Sebelumnya, Prof Arsad Bahri meninggal dunia di RS Sakit Dadi Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (19/5/2025) atau sekitar 5 hari lalu.

Ia meninggal dunia jelang memasuki usia 41 tahun.

Arsad Bahri mengampu beberapa mata kuliah di antaranya Pengembangan Bahan Ajar, Biologi Sel, Fisiologi Hewan,Media Pembelajaran Biologi.

Strategi Belajar Mengajar Biologi, Pengembangan Desain dan Strategi Pembelajaran, serta Perkembangan Hewan. 

Kabar meninggalnya Prof Arsad Bahri juga beredar di grup WhatsApp (WA) Keluarga HMJ Biologi. 

Profil Prof Arsad Bahri 

Prof Arsad Bahri lahir di Sinjai 15 Juni 1984.

Ia merupakan lulusan Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun 2005.

Setelah menyelesaikan pendidikan di UNM, ia melanjutkan pascasarjana tahun 2008 - 2010 dan program doktor di Universitas Negeri Malang 2016.