Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

Masjid Bir Ali Tak Pernah Sepi, 84 Ribu Jemaah Indonesia Sudah Miqat di Sana

Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Dzilhulaifah, tempat miqat resmi dari Madinah.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sudirman
MEDIA CENTRE HAJI
MASJID DZULHULAIFAH - Jamaah haji dari Madinah mengambil miqot di Masjid Dzulhulaifah atau Sumur Ali (Bir Ali) jelang masuk Kota Makkah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH - Masjid Bir Ali di Madinah tak pernah sepi sejak 10 Mei 2025.

Jemaah Indonesia terus berdatangan untuk niat miqat sebelum ke Makkah.

Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Dzilhulaifah, tempat miqat resmi dari Madinah.

Jemaah singgah di sini, termasuk yang sempat terpisah dari rombongannya.

Petugas haji Indonesia siaga setiap hari mendampingi proses miqat umrah.

Baca juga: Makkah Mulai Padat, Jamaah Lansia dan Baru Tiba Diimbau Salat Jumat di Masjid Dekat Hotel

Ada 16 petugas yang bertugas, terdiri dari 14 pria dan dua perempuan.

Mereka melayani jemaah dari pagi hingga malam hari tanpa sistem shift.

Hingga Kamis (22/5/2025), tercatat 215 kloter sudah melalui Bir Ali.

Total jemaah yang singgah mencapai 84.451 orang.

“Alhamdulillah, layanan berjalan aman dan lancar,” kata Kepala Sektor Bir Ali, Muhammad.

Ia menyebut jemaah gelombang pertama terlayani optimal di lokasi ini.

Bir Ali menjadi tempat krusial dalam tahapan awal ibadah haji.

Petugas bekerja di area luas dengan tantangan suhu mencapai 41 derajat.

Masjid ini memiliki banyak pintu, membuat pengawasan semakin menantang.

“Kompleksnya besar, kita atur strategi titik penjagaan,” ujar Muhammad.

Jemaah lansia dan risiko tinggi juga mendapat perhatian khusus di sini.

Mereka diarahkan tetap di bus untuk salat dan niat jika memungkinkan.

“Tapi kalau mau turun, tetap kami bantu,” katanya.

Biasanya lansia dibantu kursi roda oleh petugas.

Mayoritas jemaah telah diberi arahan sebelum tiba di Bir Ali.

Mereka sudah berwudu dan mengenakan kain ihram dari hotel.

Setiba di Bir Ali, jemaah tinggal salat sunah dua rakaat dan niat ihram.

Petugas berjaga di berbagai titik strategis, termasuk area toilet.

Petugas juga dibantu mobil golf dari otoritas Saudi untuk mobilitas.

“Jemaah senang karena selalu ada petugas Indonesia,” kata Muhammad.

Layanan terasa lebih nyaman karena faktor bahasa dan pendekatan budaya.

Petugas datang dari latar belakang beragam, termasuk akademisi dan mahasiswa.

Salah satunya adalah Dasrizal M  Nainin, qori berprestasi dari UIN Jakarta.

Ia juga mahasiswa doktoral di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah.

Dasrizal mengaku bahagia bisa melayani tamu Allah di Bir Ali.

“Kita niat lillahi ta’ala, jadi kuat walau capek,” ujarnya

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved