Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Angka Kemiskinan di Sulsel Stagnan, Idham Irwansyah: Intervensi Pemerintah Belum Efektif

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, presentasi penduduk miskin di Sulsel pada 2021 mencapai 8,73 persen.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muh Abdiwan
ANGKA KEMISKINAN - Potret rumah warga miskin di Makassar, anak pemilik rumah Nayla baru saja mendapat beasiswa dari Presiden Prabowo. Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf baru saja menyambangi rumah nayla pada Kamis (8/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Angka kemiskinan di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih stagnan di tahun 2024-2025.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, presentasi penduduk miskin di Sulsel pada 2021 mencapai 8,73 persen.

Kemudian bertahan diangka 8,63 persen pada 2022, lalu naik tipis 8,70 persen pada 2023.

Tahun 2024, kemiskinan masih bertahan di angka 8,07 persen.

Sosiolog Universitas Negeri Makassar Idham Irwansyah menyebut stagnansi angka kemiskinan menunjukkan belum adanya intervensi efektif dari pemerintah

"Data kemiskinan yang cenderung stagnan menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan belum efektif dan tepat sasaran," kata Idham pada Kamis (22/5/2025).

Idham menyebut ada banyak faktor yang menjadi penyebab kemiskinan bisa bertahan.

Bahkan sifatnya multi dimensional sehingga taraf hidup masyarakat tergolong rendah. 

"Selain itu, karakteristik wilayah yang berbeda sehingga sumber penyebab bisa jadi juga berbeda di setiap Kabupaten/kota, atau antar daerah pesisir, kepulauan, dataran tinggi dan dataran rendah," lanjutnya.

Baca juga: Atasi Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Gowa Gencarkan Program Bedah Rumah

Lebih jauh termasu ketersediaan sarana prasarana Pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur lainnya.

Sarana dan prasanan yang belum memadai dan tidak merata ini berdampak pada angka kemiskinan tersebut.

"Sehingga berdampak Kepada akses layanan yang juga tidak merata," lanjutnya

Data menunjukkan di 2024, Pangkep jadi daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di 12,41 persen.

Kemudian menyusul Jeneponto 11,82 persen serta Luwu 11,70.

Idham menyebut peran pemerintah sangat penting menyoal kemiskinan yang terjadi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved