BPJS Kesehatan Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Optimalkan Program JKN di Wilayah Timur Indonesia

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui kolaborasi strategis lintas sektor, termasuk dengan insan pers dan fasilitas kesehatan.

Dalam kegiatan Media Workshop bersama Fasilitas Kesehatan dan Insan Pers yang digelar di Novotel Grand Shaila Makassar, Rabu (21/5), Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX, Rahmad Asri Ritonga, menekankan pentingnya peran media dalam mendukung keberhasilan program JKN.

“Kami percaya, program ini tidak cukup hanya ditopang oleh kualitas pelayanan kesehatan semata, tetapi juga oleh keterbukaan informasi dan kemitraan yang kokoh dengan pers,” ujar Asri.

Ia menjelaskan bahwa forum-forum dialog yang rutin digelar oleh BPJS Kesehatan menjadi ruang komunikasi yang hangat dan produktif, serta menjadi wadah untuk menyampaikan capaian, inovasi, dan tantangan yang dihadapi di lapangan.

“Melalui karya jurnalistik yang cermat dan bertanggung jawab, masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang utuh tentang Program JKN, berbagai inovasi yang kami hadirkan, termasuk tantangan-tantangan yang kami hadapi di lapangan,” tambahnya.

Asri juga memaparkan bahwa hingga April 2025, jumlah peserta JKN di wilayah kerja Kedeputian Wilayah IX yang mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku telah mencapai 15,655 juta jiwa, atau setara 99,3 persen dari total penduduk di empat provinsi tersebut.

Jumlah ini didukung oleh 2.020 fasilitas kesehatan mitra, yang terdiri dari 1.807 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 213 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Aspek transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam mengelola Program JKN dengan cakupan peserta sebesar itu. Oleh karena itu, keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan bagian integral dari komitmen pelayanan kami,” tegas Asri.

Ia pun mengajak semua pihak untuk terus memperkuat sinergi demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang adil, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Andi Muhammad Ichsan, menyatakan bahwa kerja sama erat dengan BPJS Kesehatan menjadi kunci dalam menghadirkan layanan yang berkualitas bagi peserta JKN.

“Kualitas layanan kepada peserta JKN menjadi prioritas utama. Berbagai strategi telah kami terapkan, termasuk penerapan teknologi digital untuk mempercepat transformasi layanan serta meningkatkan keterbukaan dan integrasi data pasien,” ungkap Ichsan.

Hasil dari strategi tersebut cukup membanggakan, dengan penurunan waktu tunggu layanan hingga 40 persen dan raihan Juara 3 dalam pemanfaatan antrean online Mobile JKN.

Di sisi lain, Pimpinan Klinik Azka Nadhifah, Ahmad Asy’ Arie, juga menyuarakan pentingnya keterbukaan dan komunikasi efektif antara penyedia layanan dan peserta JKN.

”Kami percaya bahwa pelayanan yang berkualitas kepada peserta JKN bukan hanya kewajiban, tetapi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan strategi bersama dan implementasi yang tepat, kami yakin dapat terus mendukung keberlangsungan Program JKN,” pungkasnya.

Langkah BPJS Kesehatan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan JKN bukan hanya soal pelayanan medis, tetapi juga kolaborasi menyeluruh untuk menciptakan sistem kesehatan nasional yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.