Haji 2025
Kisah Zahrotun Ulin Nasroh Jamaah Termuda Jawa Tengah Ganti Ayah Naik Haji
Zahrotun Ulin Nasroh berulang kali memeluk ibunya dengan erat sambil meneteskan air mata. Kejadian itu terekam di Hotel 217 Burg Soro
Penulis: Mansur AM | Editor: Edi Sumardi
Laporan jurnalis Tribun-Timur.com dan Media Center Haji, Mansur Amirullah
MEKKAH, TRIBUN-TIMUR.COM - Zahrotun Ulin Nasroh berulang kali memeluk ibunya dengan erat sambil meneteskan air mata.
Kejadian itu terekam di Hotel 217 Burg Soro Man Ra’a Kawasan Syisah, Kota Makkah, Selasa (20/5/2025).
Lina panggilannya salah seorang jamaah termuda Indonesia tahun ini.
Usianya masih 18 tahun.
Baru saja lulus sekolah menengah atas (SMA) di Pati, Jawa Tengah.
Ia berangkat ke Tanah Suci mengganti almarhum ayahnya.
Lina meneteskan air mata tiap ingat sosok ayah yang wafat lima tahun lalu.
Sang ayah, Subkhi, menderita gagal ginjal selama enam tahun sebelum meninggal.
Sebelum wafat, Subkhi sempat dirawat di ICU selama satu minggu.
Lina mengenang momen sedih itu saat ayahnya berpamitan secara tidak langsung.
Baca juga: 35 Jemaah Haji Indonesia Wafat Dimakamkan di Arab Saudi
Ia masih duduk di kelas 1 MTs ketika ayahnya meninggal dunia 2020 lalu.
Saat itu, Lina belum memahami makna haji dan merasa bingung.
Sang ayah mewasiatkan agar Lina menggantikan porsi hajinya kelak.
"Waktu itu ayah bilang, porsi hajinya buat Lina saja," kata ibunya.
Ibunya, Husnul Khotimah, sempat berharap sang suami masih bisa sembuh.
Namun takdir berkata lain, Subkhi wafat dan meninggalkan tiga anak.
Kakak sulung Lina sudah menikah.
Sudah pernah ibadah umrah bersama suaminya.
Adik Lina masih duduk di bangku sekolah dasar dan belum cukup umur.
Baca juga: Dari Jualan Kapurung dan Kue, Rejeki Hudaya Naik Haji Lewat Kloter Jayapura
Akhirnya, Lina yang dipercaya sang ayah untuk menggantikan ke Tanah Suci.
Pada 2021, ibunya Husnul Khotiimah mengurus pelimpahan porsi haji di Kemenag Pati.
Proses pelimpahan tuntas setelah Lina berusia 18 tahun sesuai syarat.
"Baru bisa clear setelah umur saya cukup," ujar Lina.
Kini Lina tergabung dalam Kloter 51 Embarkasi Solo (SOC 51).
Ia mendampingi ibunya menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya.
"Sedih karena seharusnya bapak yang berangkat sama ibu," kata Lina.
Lina bahkan harus absen dari momen wisuda sekolahnya.
"Nama saya tetap ada, tapi kursinya kosong," ujar Lina tersenyum.
Lina memilih haji karena merasa ini amanah besar dari sang ayah.
Perempuan kelahiran 22 Oktober 2006 ini bercita-cita jadi polwan.
Polwan adalah cita-citanya.
Ayahnya semasa hidup juga mengharapkan anak keduanya itu mengabdi sebagai polisi wanita.
Guna mewujudkan mimpinya, Lina sudah mendaftar ke UGM dan Jurusan Hukum Universitas Diponegoro.
Selama di Makkah, Lina selalu mendampingi ibunya beribadah.
"Salat malam di Masjidil Haram, lalu lanjut tawaf bareng ibu," katanya.
Bagi Husnul sang ibu, kepergian suami masih menyisakan rindu mendalam.
Mereka pernah umrah bersama pada 2019 saat Subkhi sudah sakit.
Doa-doa terbaik terus dipanjatkan Lina dan ibunya untuk almarhum.
"Semoga dosa-dosa ayah diampuni dan ditempatkan di surga," ujar Lina.
Ia juga mendoakan ibunya diberi kekuatan dan umur panjang.
"Semoga ibu kuat membesarkan kami meski tanpa ayah," katanya mengimbuh.
Lina berharap sepulang haji bisa jadi pribadi yang lebih baik.
"Semoga lebih istiqamah dalam ibadah dan sikap sehari-hari," kata Lina.(*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.