Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Jejak Kebaikan Prof Arsad Bahri, Guru Besar dari Desa Tallasa Sinjai Timur Sulsel

Mahasiswa sekaligus dosen muda Jurusan Biologi UNM, Asham Jamaluddin saat melayat rumah duka Prof Arsad Bahri di Desa Tallasa, Kecamatan Sinjai Timur.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/taqwa ainun
DOSEN BIOLOGI UNM-Mahasiswa sekaligus dosen muda Jurusan Biologi UNM, Asham Jamaluddin saat melayat rumah duka Prof Arsad Bahri di Desa Tallasa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Selasa (20/5/2025). Asham mengenang Prof Arsad Bahri. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Prof Arsad Bahri meninggalkan kampung halamannya, Desa Tallasa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tahun 2001 lalu. 

Ia pun menuju kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung.

Hingga, dia pun terdaftar sebagai mahasiswa baru.

Setelah kuliah kurang lebih empat tahun, dia pun terangkat menjadi dosen Pendidikan Biologi UNM. 

Saat itu, dia masih bergelar sarjana pendidikan. 

Kala itu, kampus negeri masih bisa menerima sarjana strata 1. 

Tapi, saat itu, dia pun langsung lanjut S2 ke Universitas Negeri Malang. 

Setelah selesaikan magister dalam dua tahun, dia mulai membantu kampus. 

Ia pun terangkat sebagai kepala unit penjaminan mutu, sebuah unit yang mengurusi masalah akreditasi.

Dirinya pun meninggalkan jejak kebaikan selama 19 tahun menjadi dosen sejak 2006. 

Semasa hidupnya saat mengajar, Prof Arsad tidak memberikan batasan kepada mahasiswanya.

Hal tersebut diungkapkan Asham Jamaluddin mengenang jejak kebaikan Prof Arsad Bahri.

“Orangnya ini muda dan penuh energi, saat mengajar tidak ada batasan yang diberikan kepada mahasiswa,” kata Asham Dosen Biologi UNM yang pernah diajar oleh Prof Arsad saat masih jadi mahasiswa kepada Tribun-Timur.com, Selasa (20/5/2025).

Bagi Asham, Prof Arsad mempunyai cara tersendiri dalam memberikan pelajaran kepada mahasiswa.

“Saat saya diajar beliau memberikan perlakuan seperti kakak dengan adiknya supaya kita bisa cepat paham dalam belajar,” ujarnya.

Hal yang paling berkesan kata Asham adalah manajemen yang baik.

“Kalau ada masalah masalah yang dihadapi pasti beliau memberikan solusi dan saran yang tidak merugikan orang orang sekitarnya,” katanya.

Ia mengaku merasa kehilangan atas berpulangnya Prof Arsad.

“Pribadi maupun jajaran dosen kami sangat kehilangan sosok beliau,” tuturnya.

Sejumlah pimpinan dan dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) hadir di rumah duka, Prof Dr Arsad Bahri di Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Pantauan Tribun-Timur.com, mereka adalah Pimpinan Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Prof Dr Muhiddin, Kepala Pusat Kewirausahaan, Dr Fatma Hiola, Ketua Prodi Pendidikan Biologi Faisal, PhD.

Selain pimpinan turut sejumlah dosen dari UNM yakni dosen Fakultas MIPA, Teknik, Ekonomi, Okhataga, Ilmu Kesehatan, Bahasa dan Sastra, dan Psikologi.

Tampak juga keluarga dan warga serta pemerintah setempat memadati rumah duka.

Prof Dr Arsad Bahri merupakan Kepala Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Mutu Universitas Negeri Makassar (LP2MP UNM) wafat di Rumah Sakit Dadi Makassar, Senin (19/5/2025). 

Rencananya jenazah almarhum akan dimakamkan di TPU Desa Saukang. 

Hingga saat ini jenazah almarhum belum dikebumikan lantaran masih menunggu keluarga dekatnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved