Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPD RI Temui Warga Adat, Bahas Kontribusi PT Vale di Luwu Timur

PT Vale Indonesia terus berkomitmen memberdayakan masyarakat Luwu Timur dengan program sosial dan pelestarian lingkungan.

PT Vale/WhatsApp
DPD RI - Wakil Ketua Komite II DPD RI, Andi Waris Halid (ketiga kanan), saat meninjau kawasan pascatambang PT Vale di Sorowako, Luwu Timur, Jumat (16/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menjalin hubungan baik dengan masyarakat lewat komunikasi terbuka dan berkelanjutan jadi kunci menciptakan harmoni dan pemberdayaan bersama.

Semangat ini dijalankan PT Vale Indonesia, anak usaha MIND ID, dalam operasionalnya di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Hal ini terlihat dari keterlibatan PT Vale dalam kunjungan kerja Komite II DPD RI di Sorowako, Jumat (16/5/2025), yang dihadiri Andi Waris Halid, BPN, Pemkab Luwu Timur, dan perwakilan masyarakat adat.

Perusahaan peraih PROPER Emas dari KLHK itu dinilai Andi Waris Halid telah menjalankan tambang sesuai aturan. 

Namun, ia menekankan pentingnya dampak dan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya di Luwu Timur.

“Tentunya sebagai DPD, merespon hal itu dan memediasi serta menjembatani masyarakat adat dengan PT Vale. Alhamdulillah, pertemuan ini berjalan kondusif, bahkan apa yang kita bicarakan bisa menjadi pertimbangan untuk mencari solusi terbaik,” katanya via rilis dikutip tribun-timur.com, Senin (19/5/2025). 

Ketua DPD RI Bidang SDA meyakini, perusahaan tambang sudah 56 tahun di Sulsel ini banyak berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Luwu Timur.

“Saya yakin PT Vale ingin melihat masyarakat Luwu Timur sejahtera, itu pasti tujuan perusahaan. Mereka tidak mau masyarakat Luwu Timur sengsara, apalagi sumber daya alam di Luwu Timur luar biasa,” jelasnya.

Saat itu, banyak desa sudah merasakan manfaat kehadiran perusahaan lewat program CSR. 

Namun, masih ada harapan masyarakat yang belum terpenuhi.

“Karena tidak semua bisa langsung dipuaskan, tetapi saya yakin perusahaan ini akan melakukan hal terbaik untuk masyarakat adat di Sorowako,” ujar Andi.

Diketahui, kunjungan kerja DPD RI merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat adat terkait dampak aktivitas pertambangan di wilayah Luwu Timur.

Komite II DPD RI hadir sebagai wakil rakyat untuk memediasi dan mencari solusi atas konflik antara masyarakat adat, pemerintah daerah, dan perusahaan.

Komitmen Jalankan Operasional dengan Tanggung Jawab

Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasional perusahaan sangat terkait dengan kehidupan masyarakat sekitar. 

PT Vale berkomitmen menjalankan operasional secara bertanggung jawab dengan mengutamakan masyarakat, keselamatan, kesejahteraan, dan lingkungan, bukan sekadar ekonomi. 

Pendekatan ini mengacu pada standar internasional seperti IFC, ISO 26000, dan pedoman ICMM.

Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, mengatakan kebijakan keberlanjutan menjadi dasar dalam menangani isu sosial, termasuk menyangkut masyarakat sekitar.

“Sebagai wujud komitmen jangka panjang, kami telah menyusun peta jalan keberlanjutan yang menjadi pedoman strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang bertujuan menciptakan nilai bersama secara berkelanjutan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, menjaga hubungan konstruktif dengan masyarakat melalui keterlibatan terbuka, bermakna, dan berkelanjutan menjadi hal penting. 

Hal ini mencakup penyampaian informasi, penyerapan aspirasi, hingga penanganan keluhan melalui mekanisme pengaduan yang terstruktur.

Sistem SDI (Stakeholders, Demands, and Issues) digunakan untuk mencatat interaksi, memantau isu, dan memastikan tindak lanjut yang cepat dan responsif.

“Dalam merancang dan menjalankan program sosial, kami juga membangun komunikasi yang erat dengan masyarakat serta pemerintah daerah untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan relevan dengan kebutuhan lokal dan memberikan dampak jangka panjang yang berkelanjutan,” tambahnya.

Endra Kusuma memaparkan, PT Vale juga mendukung pelestarian budaya lokal, pengembangan kapasitas masyarakat, serta peningkatan kualitas hidup melalui program-program di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur. 

Dalam menghadapi potensi dampak sosial seperti relokasi, perusahaan menerapkan prinsip mitigasi dan sebisa mungkin menghindari pemindahan. 

Jika relokasi tidak dapat dihindari, proses dilakukan dengan mengacu pada regulasi nasional dan standar internasional, serta melibatkan pemangku kepentingan secara aktif.

“Seluruh langkah ini mencerminkan komitmen PT Vale dalam menjalankan operasional tambang secara transparan, inklusif, dan selaras dengan kepentingan masyarakat di sekitar wilayah operasi,” ujarnya.

Dia menambahkan, pengelolaan program sosial telah konsisten dilaksanakan di 38 desa di 4 kecamatan, meskipun perusahaan mengakui pelaksanaannya masih jauh dari sempurna. 

Selain itu, perusahaan juga menyampaikan rencana investasi besar di Luwu Timur diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru.

“Perusahaan menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan dan pemberdayaan,” ungkap Endra.

Aparat Desa Dukung Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kepala Desa Nuha, Padaro, mendukung Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale yang sudah dijalankan selama ini. 

Menurutnya, sejak menjabat sebagai Kepala Desa bertahun-tahun, dia sudah melihat langsung bagaimana dukungan aktif perusahaan terhadap masyarakat.

“Penataan lingkungan, khususnya di Nuha, sudah ada niat baik PT Vale untuk melakukan perbaikan area tanggul. Bahkan, sudah ada perjanjian kerjasama, namun terkendala karena aturan garis sempadan danau. Aturan ini yang menghambat, hingga akhirnya hal tersebut tidak dijalankan,” ungkapnya.

Selain itu, perusahaan juga memiliki niat baik untuk mengganti biaya terhadap lahan masyarakat yang terkena dampak dari operasional aktivitas pertambangan.

Ketua Komite II DPD RI: Pengelolaan Lingkungan PT Vale Di Atas Rata-Rata Perusahaan Tambang Lainnya

Dalam kunjungannya ke Sorowako, Andi Waris Halid menyempatkan untuk berkeliling ke Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea yang di dalamnya terdapat area pembibitan pohon, museum tambang, penangkaran rusa, dan area lahan pasca tambang yang sudah menjadi kawasan hutan di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur.

Usai berkeliling, Waris Halid menyampaikan rasa kagumnya pada penanganan pasca tambang. 

Dia melontarkan pujian terhadap bagaimana perusahaan tersebut bisa mengubah lahan bekas tambang menjadi taman agrowisata yang di dalamnya tidak hanya terdapat area pembibitan, tetapi juga penangkaran rusa.

“Saya melihat hal positif yang dilakukan oleh PT Vale, memang di atas rata-rata. Saya diperlihatkan reklamasi, setelah selesai penambangan, dilakukan pembibitan,” ujarnya.

Andi berharap perusahaan tersebut dapat terus berkontribusi untuk masyarakat. 

“Saya yakin dengan usaha yang dilakukan oleh PT Vale, ini bisa meningkatkan pendapatan daerah Luwu Timur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Luwu Timur,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved