Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yuran Fernandes Disanksi

Yuran Fernandes Bisa Main Lagi Setelah 9 Agustus, Tak Ganggu Persiapan PSM Makassar Musim Depan

Sanksi larangan beraktivitas Yuran Fernandes di sepak bola Indonesia dikurangi dari 12 bulan menjadi tiga bulan.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Official PSM Makassar
SANKSI YURAN - Kolase surat keputusan Komite Banding PSSI dan kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes. Yuran mendapat pengurangan hukuman dari 12 bulan jadi 3 bulan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes mendapat pengurangan sanksi.

Sanksi larangan beraktivitas Yuran Fernandes di sepak bola Indonesia dikurangi dari 12 bulan menjadi tiga bulan.

Hasil ini setelah Komite Banding (Komding) PSSI meninjau ulang keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Yuran Fernandes dijatuhi sanksi buntut kritikannya terhadap sepak bola Indonesia.

“Yuran Fernandes dilarang beraktivitas di sepak bola selama tiga bula kalender sejak keputusan diterbitkan dan membayar denda Rp 25 juta,” ungkap Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin saat konferensi pers secara virtual  Sabtu (17/5/2025) malam.

Fajrin melanjutkan, sanksi tiga bulan diterima Yuran Fernandes tak akan mengganggu kesempatan sang pemain membela PSM Makassar di kompetisi musim depan.

Pasalnya, sanksi tersebut dijalani di tengah libur kompetisi, Mei, Juni, Juli dan Agustus.

Pemain berusia 31 tahun ini sudah bisa perkuat Juku Eja lagi pasca tanggal 9 Agustus mendatang.

“Hukuman Yuran Fernandes itu per 9 Mei lalu. Kalau berhitung tiga bulan sejak putusan, 9 Agustus Yuran bisa main di sepak bola nasional. Kalau kompetisi di mulai setelah 9 Agustus, tidak ada yang menganggu kesiapan Yuran di musim depan,” tegasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Banding PSM Diterima, Sanksi Yuran Fernandes Turun dari 12 Bulan Jadi 3 Bulan

PSM MAKASSAR - Yuran Fernandes saat melawan Persebaya di Liga 1 2024/2025. Ia disanksi larangan bermain 12 bulan. 
PSM MAKASSAR - Yuran Fernandes saat melawan Persebaya di Liga 1 2024/2025. Ia disanksi larangan bermain 12 bulan.  (PSM Makassar)

Fajrin memastikan Yuran Fernandes tak akan meninggalkan PSM Makassar musim depan.

Bek Timnas Tanjung Verde itu masih terikat kontrak setahun bersama Pasukan Ramang.

Hal ini pun sudah dibicarakan dengan Yuran Fernandes.

“Yuran masih punya kontrak setahun bersama PSM Makassar. Jadi putusan Komite Banding tidak memengaruhi kontrak yang ada. Kita sudah bicarakan dengan pemainnya yang langsung,” ungkapnya.

Perhitungkan PK

PSM Makassar bisa menempu jalur peninjauan kembali (PK) jika masih belum puas dengan keputusan Komding PSSI. PK diajukan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

PSM Makassar harus melampirkan bukti baru jika ingin membatalkan keputusan yang sudah ada.

Fajrin mengaku pihaknya masih mempertimbangkan langkah PK.

“Hasil banding ditolak, tapi  ada pengurangan masa hukuman, kami dari manajemen perlu memperhitungkan ulang. Kami apresiasi atas keputusan ini. Komite Banding sudah cermat lihat permasalahan yang ada karena kami meminta Komite Banding mengedepankan asas keadilan dan asas profesionalitas,” tuturnya.

FIFPro Atensi Sanksi 12 Bulan Larangan Bermain Yuran Fernandes

Asosiasi Pesepakbola profesional dunia atau FIFPro memberi atensi kasus dialami kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes.

Yuran Fernandes dijatuhi hukuman 12 bulan larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Selain itu, bek berusia 30 tahun ini didendaFI Rp 25 juta.

Hal ini buntut kritikan Yuran Fernandes di sepak bola Indonesia di media sosial pribadinya usai laga PSM Makassar vs PSS Sleman pada Sabtu (3/5/2025).

FIFPro melalui unggahan Instagramnya @fifpro Kamis (15/5/2025) malam, menyampaikan sikapnya atas sanksi berat dialami Yuran Fernandes.

FIFPro mendukung penuh upaya banding dilakukan PSM Makassar dan Yuran Fernandes.

Mereka meyakini semua pesepakbola profesional seharusnya bisa mengekspresikan diri secara bebas.

“Kami sangat prihatin dengan sanksi yang berat dan tidak proporsional yang diberikan kepada Yurian Fernandes, yang tidak memberinya kesempatan bekerja selama 12 bulan, ditambah denda,” katanya.

FIFPro pun telah berkoordinasi dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk menangani kasus Yuran Fernandes.

Yuran Naikkan Ranking Sepakbola Indonesia

Manajemen PSM Makassar dipastikan mengajukan banding atas sanksi dijatuhkan kepada pemainnya, Yuran Fernandes.

Upaya banding ini mendapat dukungan penuh dari fans PSM.

Permohonan banding tersebut ditujukan ke Komite Banding Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Banding tersebut diajukan menyusul sanksi larangan bertanding selama satu tahun untuk sang kapten PSM Makassar.

Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Yuran Fernandes setelah pemain asal Tanjung Verde tersebut mengkritik sepakbola Indonesia usai PSM Makassar takluk dari PSS  Sleman dengan skor 3-1, pada 3 Mei 2025 lalu.

Kritikan Yuran disampaikan secara terbuka usai pertandingan.

“Saya kira semua tahu apa yang terjadi dan apa yang dilakukan wasit,” ujar Yuran.

Baca juga: GUE PSM Siap Ngamuk di Jalanan, Jika Banding Yuran Fernandes Ditolak

“Wasit datang ke sini dengan satu tujuan, yaitu membantu PSS,” tambahnya. Ia bahkan menilai sang pengadil tak layak memimpin pertandingan Liga 1

“Wasit tidak layak bekerja di Liga 1, saya harap dia keluar dari liga 1 dan selesai kariernya,” tegasnya.

Dua hari berselang, Yuran kemudian meminta maaf atas kritikannya tersebut.

Yuran juga menghapus kritikannya di media sosial. 

“Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara,” ujar pemain bernomor punggung 4 itu.

“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalahartikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” imbuhnya.

Kendati pemain jangkung tersebut telah menghapus kritikannya, namun proses hukum terhadapnya tetap berjalan. 

Ia harus menjalani sidang Komite Disiplin PSSI yang digelar secara daring, Rabu (7/5/2025) malam. 

Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, menyampaikan bahwa Yuran telah menjelaskan maksud unggahannya dalam sidang tersebut. 

“Beberapa anggota Komdis PSSI mengapresiasi sikap Yuran telah menghapus unggahan dan meminta maaf,” kata pria yang biasa disapa Sule itu. 

Enam hari setelah komentar kontroversial Yuran, Komite Disiplin PSSI bertindak. Mereka menjatuhkan sanksi tegas kepada Yuran Fernandes

Bek PSM itu itu dilarang beraktivitas dalam sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan dikenai denda Rp 25 juta. 

“Merujuk kepada Pasal 59 ayat 2 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2013, Saudara Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan,” demikian bunyi surat keputusan yang diunggah akun resmi PSM Makassar

Sanksi ini mulai berlaku saat PSM menghadapi Malut United pada Sabtu, 10 Mei 2025.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved