Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yuran Fernandes Disanksi

Sanksi Yuran Fernandes Dikurangi Jadi 3 Bulan, GUE PSM Minta Komdis PSSI Dievaluasi

Sanksi Yuran Fernandes dikurangi dari 1 tahun menjadi 3 bulan. GUE PSM desak Komdis PSSI lebih bijak terapkan aturan agar tak timbul kegaduhan.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
MO PSM Makassar
PSM MAKASSAR - Yuran Fernandes saat selebrasi gol dalam pertandingan PSM Makassar melawan PSIS Semarang pada pekan 23 Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kelompok suporter PSM Makassar, GUE PSM, merespons pengurangan sanksi terhadap kapten PSM, Yuran Fernandes.

Sanksi larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia yang sebelumnya dijatuhkan selama satu tahun, kini dipangkas menjadi tiga bulan. 

Artinya, Yuran Fernandes bisa kembali bermain usai 9 Agustus 2025.

Pengurangan sanksi ini diberikan setelah Komite Banding (Komding) PSSI meninjau ulang putusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Ketua GUE PSM, Rio Verieza, menilai keputusan Komding sudah cukup adil. 

Ia menyebut hasil tersebut telah dikoordinasikan dengan manajemen klub.

“Sehingga kita di suporter PSM di Jabodetabek juga memandang hal yang sama,” kata Rio saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (20/5/2025).

Meski begitu, pria berlatar belakang advokat ini berharap keputusan Komdis sebelumnya menjadi pelajaran bagi PSSI ke depan.

Menurutnya, sepak bola bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga penerapan regulasi yang harus jelas dan konsisten.

“Semoga tidak ada lagi keputusan Komdis PSSI yang kurang berkualitas seperti kemarin. Apalagi sampai menimbulkan kegaduhan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia,” tegasnya.

Rio juga mendorong evaluasi atas pemberian sanksi kepada pemain atau pelatih yang mengkritik perangkat pertandingan, apalagi dengan adanya teknologi VAR.

“Secara logika hukum, Komdis PSSI harus bijak dalam menerapkan hukuman,” ujarnya.

Rio mempertanyakan apakah benar Yuran Fernandes mendiskreditkan perangkat pertandingan. 

Baginya, hal itu tidak termasuk dalam kategori tersebut.

“Jangan gunakan Kode Disiplin untuk membungkam kritik terhadap kualitas pertandingan,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved