Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Manusia Silver Asal Makassar Beraksi di Luwu, Satpol PP: Kita Amankan, Lalu Dibina

Kepala Bidang Penegakan, Satpol PP Luwu, Ilham memastikan hingga kini belum ada fenomena serupa yang muncul setelah penertiban.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
Satpol PP Luwu
MANUSIA SILVER - Fenomena gelandangan dan pengemis (gepeng), termasuk manusia silver, marak ditemui di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bahkan, manusia silver pernah ditemukan di Kabupaten Luwu, sebelum akhirnya ditertibkan Satpol PP 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Fenomena gelandangan dan pengemis (gepeng), termasuk manusia silver, marak ditemui di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Mereka kerap mangkal di perempatan lampu merah, menunggu uluran tangan pengendara.

Kondisi ini mulai meresahkan sebagian warga.

Saat hendak ditertibkan oleh Satpol PP, tak jarang mereka melawan.

Pemerintah Kota Makassar bahkan menyatakan keinginan untuk memberantasnya.

Fenomena kemunculan manusia silver rupanya pernah terjadi di Kabupaten Luwu.

Lokasinya sekitar 341 kilometer ke arah selatan dari Kota Makassar.

Manusia silver itu sempat terlihat mangkal di perempatan Kota Belopa, di dekat Lapangan Opu Dg Risadju.

Kepala Bidang Penegakan, Satpol PP Luwu, Ilham memastikan hingga kini belum ada fenomena serupa yang muncul setelah penertiban.

Kata Ilham, manusia silver yang datang dari Kota Makassar pada 31 Juli 2024 tahun lalu itu, diduga terkoordinir.

"Yang jelas, kalau ada yang beroperasi di Belopa, pasti terkoordinir. Tapi sejauh ini, belum ada. Kami juga berharap mereka tidak datang lagi ke Belopa, karena ini wilayah yang rawan," ujarnya, Jumat (16/5/2025).

Ia menyebutkan, penertivan dilakukan mengacu pada Perda Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

"Yang masuk ke Luwu, kita amankan dulu di dinas, lalu kita bina. Harapannya, mereka tidak kembali lagi. Soalnya, masyarakat kita masih awam soal manusia silver, dan sebagian mengaku takut," jelasnya.

Ilham juga menyoroti faktor empati masyarakat yang tinggi terhadap para gepeng dan manusia silver sebagai potensi masalah.

"Di sini masyarakatnya masih 'massiarak', artinya gampang iba. Nah itu yang bisa jadi celah. Apalagi kalau dilihat, penghasilan mereka memang menggiurkan," bebernya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Luwu, Muh Iqbal Halwi, mengatakan pihaknya mengambil tindakan tegas kepada manusia silver yang pernah beroperasi di Luwu.

"Pernah, tapi langsung kami tertibkan. Kami amankan, interogasi, dan buatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi pelanggaran," tegas Iqbal.

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved