Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amran Calon Ketum PPP

Profil Sufriadi Arif Ketua PPP Wajo 'No Comment' Soal Amran Calon Ketum, Sosok Petarung

Terlebih, adanya isu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman digadang-gadang bakal menahkodai Partai berlambang kakbah tersebut.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Ansar
Instagram/Sufriadi Arif
PPP - Ketua DPC PPP Wajo, sekaligus Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Sufriadi Arif. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Wajo memilih irit bicara soal isu 20 DPW PPP Ingin Ganti Ketua Umum.

"Kalau soal itu kami no comment," demikian disampaikan Ketua DPC PPP Wajo, Sufriadi Arif usai dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Selasa (13/5/2025).

Terlebih, adanya isu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman digadang-gadang bakal menahkodai Partai berlambang kakbah tersebut.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) bakal menggelar muktamar di Provinsi Bali.

Agenda tersebut merupakan pemilihan ketua umum.

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PPP, Amir Uskara memastikan pelaksanaan muktamar dijadwalkan berlangsung di Bali. 

"Kalau tempat, kita mau di Bali. Jadi, Muktamar di Bali. Tapi masih nyari waktu yang tepat," kata Amir saat ditemui di DPRD Sulsel pada Senin (10/03/2025).

Amir mengatakan, sedianya jadwal pelaksanaan Muktamar pada Desember 2025. 

Jadwal ini merujuk pada gelaran Muktamar di Makassar Desember 2020.

"Cuma ada keinginan beberapa kader untuk dipercepat. Mungkin dipercepat beberapa bulan. Hasil Mukernas, disepakati setelah lebaran," ujarnya. 

Amir mengatakan, DPP PPP telah menunjuk Ermalena sebagai Steerring Commietee (SC) dan Arya Permana selaku Organizing Committee (OC).

Sejauh ini, sudah ada beberapa nama yang menguat menjadi Ketum DPP PPP.

Mulai Dari Ketum PPP saat ini Muhammad Mardiono dan Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Dudung Abdurachman. 

Profil Sufriadi Arif

Sufriadi Arif adalah jebolan pondok pesantren As’adiyah Sengkang, Wajo. 

Sufriadi Arif adalah orang pertama asal Wajo yang menduduki kursi pimpinan DPRD Sulsel.

Sufriadi menduduki kursi Pimpinan DPRD Sulsel hasil pemilu 2024- 2029.

Pria kelahiran 1984 ini berlatar belakang dunia pesantren sejak TK, SD hingga SMA.

 Jenjang pendidikan dari TK, SD (Ibtidaiyah) sampai SMP (Tsnawiyah) diselesaikan di Pondok Pesantren As’adiyah.

Kemudian jenjang SMA diselesaikan di sebuah sekolah unggulan Kementrian Agama Pusat, MANPK Makassar.

Semangat untuk berjuang di dunia parlemen sejak kecil memang sudah dicita-citakannya.

Ini tidak terlepas dari geologi yang mengalir dalam tubuhnya.

Sejak usia belia, ia sering diajak orangtuanya keliling ke kampung-kampung, dalam rangka memenuhi undangan hingga kegiatan keagamaan.

“Karena terlalu seringnya ikut kegiatan orang tua saya, saya bisa menyaksikan langsung setiap beliau ceramah dengan kemampuan ceramah yang sangat menyentuh dan menarik,” kata Uppi sapaan akrabnya dikutip dari sumber lain.

“Isi dan materi ceramahnya yang “hidup” dengan pola ceramah yang mampu menyesuaikan kondisi sosio-kultur masyarakat, sehingga membuat saya sejak itu bercita-cita akan seperti beliau di kelak hari,” kata dia.

 Kegiatan keagamaan dan non-keagamaan itulah bisa memberikan tausiah dan menjadi kenangan tersendiri yang hingga hari ini masih terngiang-ngiang di ingatan Uppi.

Putra ke 9 dari 8 bersaudara ini, dilahirkan dari seorang ayah, almarhum AG KH Arif Hasan dengan pasangan Hj Mursyidah.

Orangtua adalah seorang tokoh agama-kharismatik yang mumpuni keilmuannya, dan dikenal sangat sederhana dan bersahaja.

 AG Arif selain pernah menjadi pengasuh selama berpuluh tahun di Pondok Pesantren As’adiyah, juga sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama dan Legislator Kabupaten Wajo.

Politisi murah senyum ini, mengawali karir organisasinya sejak menginjakkan kakinya di Ibu Kota untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Ciputat-Jakarta dan saat ini telah menyelesaikan pendidikan S2 di Kampus UMI (Universitas Muslim Indonesia).

 Uppi mengawali karir organisasinya di berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus di antaranya, menjadi Presiden BEM UIN Ciputat, pengurus Pusat (PB) PMII, Ketua Ikapermawa Jakarta, Pengurus Ansor Sulsel, Ketua Gerakan Muda Hanura (Gema Hanura), Pengurus IKAMI Sulsel.

Pria yang memiliki 5 putri ini, separuh usianya banyak dihabiskan di Ibukota dengan melakukan gerakan dan konsolidasi dengan para aktivis dan lintas organisasi untuk melakukan gerakan ekstra parlemen, mengkritisi kebijakan kampus, kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat

Karena bertahun-tahun pola pikirnya tidak jauh jauh dari dunia gerakan ekstra parlemen sehingga membentuk karakter keras dan sikap konsistensi terhadap suatu persoalan yang dianggapnya tidak benar.

Dan sampai saat ini sikap tersebut masih tetap terjaga tanpa harus terkontaminasi dan menggadaikan idealismenya.

Setelah bertahun-tahun terlibat aktif di dunia gerakan kampus dan ekstra parlemen, pada 2014 ia coba memasuki dunia politik.

Ia mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari partai Hanura untuk dapil VIII Wajo-Soppeng.

Kemenangan belum berpihak kepadanya saat itu.

Begitu juga pada pemilu selanjutnya, 2019 melalui Partai PPP kembali mencalonkan diri dengan dapil yang sama.

Lagi-lagi kemenangan belum berpihak kepadanya.

Meskipun dua pemilu tersebut suara yang didapatkannya sangat signifikan, tapi tidak cukup mengantarkannya untuk menjadi perwakilan konstituen yang diwakilinya.

Dari dua Pemilu tersebut tidak membuatnya patah semangat.

Baginya pengabdian keummatan memang harus menapaki jalan terjal. 

Tidak ada perjuangan untuk kemaslahatan umat yang dengan mudah bisa diraih.

Baginya berjuang dalam dunia politik sama halnya berjuang untuk memasrahkan diri, mengorbankan diri untuk sebuah pengabdian keummatan yang paripurna. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved