Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Unhas Tenggelam

Belum Ditemukan, Pencarian Marsanda Diperluas hingga 5 Km

Pencarian Marsanda, mahasiswa Unhas yang hilang terseret arus di Sungai Sapanna, Maros, diperluas hingga radius 5 km.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
NURUL HIDAYAH/TRIBUN TIMUR
MARSANDA TENGGELAM -  Proses pencarian Marsanda, mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas, yang dikabarkan terseret arus di Sungai Sapanna, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Senin (12/5/2025) petang. Informasi beredar menyebutkan korban terseret arus saat air bah menerjang aliran sungai awalnya dangkal. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Pencarian Marsanda, mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), terseret arus di Sungai Sapanna, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, masih berlangsung tanpa hasil hingga pukul 12.45 Wita, Selasa (13/5/2025).

Kepala BPBD Maros, Towadeng, mengatakan proses pencarian dimulai kembali pada pukul 07.00 Wita. 

“Hingga saat ini tim SAR tengah beristirahat setelah menyisir aliran sungai,” katanya kepada Tribun Timur. 

Ia menambahkan pencarian telah diperluas hingga radius 5 km dari titik kejadian.

Sebanyak 50 personel tim SAR gabungan dikerahkan untuk mencari keberadaan korban. 

Namun, proses pencarian terkendala oleh medan sulit dan arus sungai deras. 

“Sudah dilakukan penyisiran hingga 5 km, namun karena medan yang terdiri dari batu cadas dan arus air yang sangat deras, cukup menyulitkan proses pencarian,” ujar Towadeng. 

“Beberapa tempat masih perlu didalami kembali. Kita akan ulangi kembali menyisir sungai tersebut,” tambahnya.

Ia juga mengimbau kepada pengunjung untuk menghindari berwisata di aliran sungai terlebih dahulu. 

“Kami himbau tidak melakukan aktivitas dahulu atau berwisata di aliran sungai, karena air bah bisa datang tiba-tiba tanpa bisa diperkirakan,” sebutnya.

Sebelumnya, Marsanda dilaporkan hilang terseret arus di Sungai Sapanna pada Senin (12/5/2025) petang. 

Camat Tompobulu, Hardiman Bakri, mengatakan korban datang bersama empat orang temannya untuk rekreasi di lokasi tersebut. 

Namun, saat tengah menikmati aliran sungai, air bah tiba-tiba menerjang, dan korban terseret arus serta tidak berhasil kembali ke tepian. 

“Sempat ditolong sama temannya, namun karena kondisi dasar sungai yang licin akhirnya korban terbawa arus,” bebernya.

Kapolsek Tompobulu, AKP Makmur, menambahkan bahwa kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. 

“Baru habis hujan di hulu, dan tiba-tiba datang air bah,” bebernya. Proses pencarian sempat tertunda karena situasi tempat kejadian perkara yang gelap dan arus air yang sangat deras. 

“Sementara Basarnas dan BPBD menuju ke sini, belum dilakukan pencarian karena gelap dan air deras. Kami juga sudah mengabari orang tua korban, saat ini sudah berada di Polsek,” tutupnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved