Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Manusia Silver Menjamur di Makassar, Sosiolog Unhas: Jangan Tunggu Jadi Masalah Besar

osiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), M Ramli AT, menilai bahwa tindakan itu tidak bisa dilepaskan dari persoalan ekonomi.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah manusia Silver beraksi di traffic light perempatan Jl Gunung bawakaraeng dan Jl Veteran, Makassar, Senin (6/2/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi perlawanan yang dilakukan sekelompok manusia silver terhadap petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Makassar baru-baru ini menuai sorotan publik. 

Menanggapi insiden tersebut, Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), M Ramli AT, menilai bahwa tindakan itu tidak bisa dilepaskan dari persoalan ekonomi yang menekan kelompok masyarakat bawah.

Menurut Ramli, pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan dan penghidupan sehari-hari merupakan prioritas utama bagi kelompok rentan ini. 

“Ketika kebutuhan dasar seperti makan saja belum terpenuhi, maka kebutuhan lainnya seperti keamanan diri seringkali diabaikan," katanya saat dihubungi, Jumat (9/5/2025).

Ia mengaku, masyarakat miskin kerap dihadapkan pada pilihan sulit bekerja dengan risiko ditertibkan atau tidak bekerja dan kelaparan. 

"Jadi, bukan berarti kita membenarkan mereka melawan, tetapi secara nalar, mereka akan lebih menjaga sumber penghasilan dasarnya,” ungkapnya.

Baca juga: Manusia Silver Menjamur di Setiap Traffic Light Kota Makassar

Baca juga: Satpol PP Dibusur dan Dilempar Batu Saat Tertibkan Manusia Silver di Jl Veteran Makassar

MANUSIA SILVER - Manusia Silver terlihat di persimpangan Jl Sungai Saddang dan Veteran, Jumat (9/5/2025). Mereka terlihat mengemis kepada para pengendara jalan.
MANUSIA SILVER - Manusia Silver terlihat di persimpangan Jl Sungai Saddang dan Veteran, Jumat (9/5/2025). Mereka terlihat mengemis kepada para pengendara jalan. (TRIBUN-TIMUR.COM/Renaldi Cahyadi)

Ramli menekankan jika harusnya pemerintah lebih melakukan penanganan yang menyasar ke akar masalah. 

“Kita harus mengurangi penyebab utamanya. Ini memang masalah klasik, tapi tidak pernah benar-benar diselesaikan. Pemerintah perlu menyediakan lapangan kerja yang cocok dan memberi penghasilan memadai,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam menangani pekerja jalanan seperti manusia silver. 

Program-program yang pernah dijalankan, menurutnya, sering kali tidak berkelanjutan. 

“Saat ada masalah, baru dipikirkan. Tapi kalau baru ada satu atau dua manusia silver itu belum ditindak, akhirnya marak lagi. Ketika sudah terlanjur banyak dan terorganisir, penanganannya jauh lebih sulit,” kata dia.

Ramli berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis dan konsisten untuk mengatasi persoalan ini sebelum semakin meluas dan kompleks. 

“Jangan tunggu sampai masalah menjadi besar. Tangani sejak dini agar tidak semakin sulit diatasi,” jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved