Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Shift Malam Terus-menerus pada Buruh Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Hari Buruh diperingati setiap tanggal 1 Mei 2025, dimana hari tersebut merupakan hari libur resmi nasional yang diadakan Pemerintah Indonesia untuk

|
Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Prima Trisna Aji, dosen Prodi Spesialis Medikal Bedah, Universitas Muhammadiyah Semarang 

Selain itu, kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung secara keseluruhan, seperti tekanan darah tinggi, peradangan, dan aterosklerosis.

Penelitian Eka Hospital menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap hari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung.

Selain itu, kurang tidur, baik secara individu maupun bersamaan, meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 141 persen.

Data ini juga didukung Studi dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5 jam atau lebih dari 9 jam dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Kementerian Kesehatan tahun 2025 melaporkan bahwa orang dewasa berusia 18 hingga 40 tahun membutuhkan tujuh hingga 7 jam tidur setiap hari, sedangkan orang dewasa lanjut usia (di atas 65 tahun) membutuhkan tujuh hingga tujuh jam tidur setiap hari.

Dibandingkan dengan orang tua, orang dewasa membutuhkan lebih sedikit waktu tidur.

Ini dikarenakan perubahan fisiologis seiring dengan usia, seperti penurunan kadar hormon pertumbuhan dan produksi zat yang membantu tidur nyenyak.

Tekanan darah tinggi, gangguan metabolisme, dan peradangan pada tubuh adalah semua faktor yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung bagi seseorang yang mengalami kurang tidur.

Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung secara keseluruhan.

Oleh karena itu, serangan jantung disebut sebagai "The Sillent Killer" karena penyakit ini adalah pembunuh yang diam-diam, membunuh seseorang secara tiba-tiba meskipun mereka tidak menunjukkan gejala apa pun.

Bahkan apabila tidak segera dilakukan pertolongan secara cepat bisa mengancam nyawa.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa buruh pabrik memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung.

Risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung, meningkat pesat dengan pekerjaan yang melelahkan, kurang aktivitas fisik, dan pekerjaan yang menimbulkan stres.

Selain itu kurangnya skrining Kesehatan secara rutin membuat resiko penyakit jantung tidak terdeteksi sedini mungkin.

Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah perlu dilakukan kolaborasi dengan perusahaan untuk secara rutin mengadakan check up kesehatan setiap 3 bulan sekali pada pekerjanya terutama pada pekerja yang beresiko mengalami serangan jantung seperti usia lansia, obesitas, mempunyai riwayat tekanan darah tinggi dan mempunyai riwayat keluarga yang mempunyai penyakit jantung.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved