Dinas Pertanian Wajo Vaksin 4.000 Ekor Sapi Jelang Idul Adha 2025

TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo vaksinasi hewan jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Kepala Bidang Peternakan DPKP Wajo drh Bone Ramadan mengungkap pihaknya gencar melakukan vaksinasi Sapi di sejumlah Kecamatan.

"Sementara vaksinasi. Sekira 4.000 Sapi sudah divaksin, masih berlangsung hingga Idul Adha," ujarnya, Senin (28/4/2025).

Pihaknya juga akan awasi Sapi yang masuk ke Wajo, utamanya mendekati lebaran.

"Kami sudah berkoordinasi dengan tim dan nanti akan ada petugas mengawal Sapi yang masuk ke Wajo. Itu semua ada dokumen yang perlu kami lihat terlebih dahulu sebelum diterima," lanjutnya.

Dia mengimbau masyarakat jika menemukan gejala Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) agar segera melapor.

"Sembari kami vaksinasi, kami juga sampaikan ke masyarakat kalau menemukan gejala PMK pada hewan, segera laporkan," tuturnya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo bantah adanya Sapi terkena Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) asal Wajo di Kabupaten Luwu.

Hal itu diuraikan Kepala Bidang Peternakan DPKP Wajo, drh Bone Ramadan usai berkordinasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Luwu, Alimus.

"Kami sudah koordinasi. Ternyata bukan Sapi melainkan Pedagang asal Wajo yang membeli Sapi dari Tenggara kemudian dijual ke Luwu," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Minggu (27/4/2025).

Apalagi, kata drh Bone saat ini Kabupaten Wajo tercatat 0 kasus PMK.

"Wajo ini selalu menjadi persinggahan Sapi dari luar daerah. Makanya kami sering imbau masyarakat untuk tidak membeli Sapi yang tidak punya surat kesehatan," paparnya.

Selain itu, untuk penyakit lainnya seperti Rabies, Elisa Rabies dan Flu Burung, kata dr Bone juga belum ditemukan di Kabupaten Wajo.

Olehnya, pihak DPKP tengah melakukan vaksinasi PMK di seluruh wilayah Kabupaten Wajo.

"Kita fokuskan vaksinasi di daerah yang pernah tertular, yakni Kecamatan Majauleng dan Tanasitolo di tahun 2024, ada 105 ekor sapi yang terkena PMK."

"Jadi tahun ini kami juga melakukan pelayanan kesehatan hewan seperti pemberian vitamin, Anthelmintik dan pengobatan (bila ditemukan kasus)," katanya.(*)