Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rencana Besar di Balik Isu Ijazah Palsu Jokowi versi Pengamat, Prabowo Jadi Sasaran dan Eks Presiden

Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengungkap pemicu ijazah palsu Jokowi terus diributi.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
IJAZAH PALSU - Isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih diributi. Padahal tudingan ijazah palsu Jokowi ini mencuat sejak 2022 lalu. 

"Pak Jokowi ini kan sudah pensiun lah ya. Tetapi terus disudutkan, sebetulnya ada kepentingan besar di balik semua ini," ujar Boni Hargens dalam keterangannya, Kamis.

Menurut Boni Hargens, kelompok-kelompok tersebut memiliki agenda politik lebih besar daripada sekadar tuduhan ijazah palsu.

"Sebetulnya ada kepentingan besar. Kepentingan besar ini apa? Ada kelompok yang tidak ingin Mas Wapres Gibran itu stabil apalagi makin kuat di dalam posisinya sebagai wakil presiden," jelasnya.

Selain itu, ia mengklaim bahwa mereka sudah mulai melirik jatah calon wakil presiden (cawapres) di 2029.

"Ada kelompok yang sudah melirik jabatan wakil presiden di 2029. Sehingga, tentu saja mereka sekarang bekerja untuk menghancurkan Jokowi dalam rangka melemahkan posisi tawar dari Mas Wapres Gibran di dalam kancah politik ini menuju 2029," tambah Boni Hargens.

4 Orang Dilaporkan Buntut Tudingan Ijazah Palsu

Organisasi masyarakat Pemuda Patriot Nusantara bersama Relawan Jokowi melaporkan empat orang ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penghasutan terkait isu ijazah palsu Jokowi, Rabu (23/4/2025).

Kuasa hukum pelapor, Rusdiansyah, menyebut empat terlapor itu berinisial RS, RSM, RF, dan seorang perempuan berinisial TT.

Diketahui, empat sosok yang dilaporkan adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma.

Laporan ini didasarkan pada dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum.

"Yang dilaporkan itu inisial RS, RSM, RF, dan TT. Teman-teman mungkin sudah familiar," kata Rusdiansyah di Mapolres Jakarta Pusat, Rabu.

Rusdiansyah menuturkan, bukti-bukti berupa pernyataan lisan dan tulisan yang dinilai memicu keresahan di masyarakat sudah dilampirkan.

Lalu, pihak Pemuda Patriot Nusantara menilai jika penghasutan tersebut menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Akibat penghasutan itu, terjadi kegaduhan, misalnya ada orang yang menggeruduk UGM, ke Solo, bahkan ke sekitar rumah Pak Jokowi," terang Rusdiansyah.

Adapun tuduhan ijazah palsu Jokowi muncul lagi setelah Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved