ODGJ Terlantar Penuhi Ruang Perawatan RSKD Dadi dan RS Sayang Rakyat
ODGJ terlantar tersebut dijaring oleh Dinas Sosial di masing-masing daerah kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar dan Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat banyak menerima Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar.
ODGJ terlantar tersebut dijaring oleh Dinas Sosial di masing-masing daerah kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
Plt Kepala Bagian Humas RSKD Dadi Makassar, Abdul Malik menyampaikan, pemasok ODGJ terlantar paling banyak dari Dinsos Makassar.
Sekira 50 ODGJ yang dikirim Dinsos yang hingga sekarang ini belum ditemukan keluarganya.
"Pasien dari Dinsos Makassar ada 50 orang yang tidak diambil-ambil, disitu terus karena tidak bisa pulang, tidak ada keluarganya terdeteksi karena dibawa langsung dari Dinsos," ucap Abdul Malik kepada Tribun Timur, Selasa (22/4/2025).
Abd Malik mengakui, okupansi tempat tidur di RSKD Dadi sudah penuh. Dari 327 tempat tidur untuk pasien BPJS kelas 3 tak satupun ruangan yang tersedia.
Yang tersisa hanya ruangan VIP dengan jumlah satu kamar, ruang perawatan kelas I 30 untuk laki-laki dan 17 untuk perempuan, serta dua kamar untuk pasien BPJS kelas 2.
Hal sama disampaikan oleh Kepala Seksi Bagian Humas RSUD Sayang Rakyat.
Pihaknya juga menampung ODGJ yang dibawa oleh Dinas Sosial dari Kabupaten kota di Sulsel.
Berdasarkan pengakuan Dinsos, mereka adalah ODGJ yang dibuang oleh keluarga atau kerabatnya.
Bahkan ODGJ tersebut bukan penduduk asli dari daerah setempat, masalah seperti itu banyak ditemukan di Kabupaten Pangkep dan Maros.
"Ada beberapa pasien dari Pangkep dsn Maros, pengakuan Dinsos banyak pengemudi atau pengendara mobil menurunkan ODGJ di jalan, setelah diidentifikasi adayang dari Sulbar, Jawa atau daerah-daerah lain," paparnya.
Saat ini ada 11 Orang dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) yang dirawat di Ruang Perawatan Lily RSUD Sayang Rakyat.
ODGJ didominasi laki-laki sebanyak 10 orang dan satu 1 perempuan. Artinya hampir 90 persen ODGJ berjenis kelamin laki-laki.
Mereka berasal dari beberapa kabupaten Kota di Sulsel.
Antara lain Kabupaten Enrekang 1 orang, Kabupaten Bone 1 orang, Kabupaten Sidrap 1 orang, Kabupaten Maros 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, Kota Makassar 5 orang.
Dari hasil penelusuran rumah sakit, Rata-rata ODGJ disebabkan karena stress akibat perekonomian yang buruk.
Beban ekonomi yang berat, apalagi sebagai kepala keluarga membuat mereka mengalami gangguan jiwa.
Termasuk masyarakat yang terobsesi menjadi pegawai negeri juga menjadi salah satu pemicu gangguan kejiwaan.(*)
Pasca Demo Rusuh Makassar, RT/RW Biringkanaya Siaga di Posko Siskamling, Camat Kerahkan 545 RT |
![]() |
---|
Alex Tanque Absen Lawan Persija Jakarta, PSM Makassar Siapkan Abu Kamara dan Jacques Medina |
![]() |
---|
Warga Antang Curhat Fasum-Fasos Digugat, Munafri Arifuddin: Kita Upayakan Segala Cara Bantu Rakyat |
![]() |
---|
Pemkot Makassar KPID Sulsel Perkuat Benteng Penyiaran di Era Digital |
![]() |
---|
20 Hari Operasi Sikat Lipu Polda Sulsel Tangkap 411 Penjahat, 19 Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.