18 Tahun Vakum, Himmas Sinjai Mubes dan Pilih Ketua Baru di Makassar 27 April

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Himpunan Masyarakat Sinjai (Himmas) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) dan Tudang Sipulung pada Minggu, 27 April 2025.

Kegiatan ini akan berlangsung di Four Point Hotel by Sheraton Makassar, Jalan Andi Djemma.

Bupati Sinjai, Ratnawati Arif, bersama Wakil Bupati, Andi Mahyanto Mazda, dijadwalkan hadir dalam agenda penting tersebut.

Ketua Panitia Mubes dan Tudang Sipulung, Syahrir Cakkari, menyampaikan bahwa Mubes ini menjadi langkah awal kebangkitan DPP Himmas setelah vakum selama 18 tahun.

"Himmas akan kembali bangkit, menggeliat, dan siap membangkitkan semangat silaturahmi," ucap Syahrir, Senin (21/4/2025).

Ia menambahkan, forum ini menjadi ruang berkumpul dan bersilaturahmi bagi masyarakat Sinjai yang telah tersebar dan mengabdi di berbagai daerah.

Banyak putra-putri terbaik Sinjai yang berkiprah di sektor pendidikan, pemerintahan, kesehatan, bisnis, dan lainnya. 

Diharapkan, mereka hadir memberikan kontribusi pemikiran untuk kemajuan organisasi ke depan.

Hal senada disampaikan Sekretaris Panitia, Ilham Hamid. 

Ia menyebutkan bahwa Mubes dan Tudang Sipulung ini menjadi ajang pemersatu masyarakat Sinjai, sesuai tema yang diangkat: Memelihara Silaturahmi, Menanam Investasi Sosial.

Salah satu rangkaian acara ialah diskusi dan bedah gagasan bertajuk Bagaimana Himmas ke Depan, Dulu dan Kini.

Diskusi ini akan menghadirkan narasumber seperti eks Rektor UNM Prof Arismunandar, Dr Yahyah Mustafa (Dosen Unismuh), dan Matti Nutta.

"Jadi ada ceramah dulu dari Prof Dr Munawwir Kamaluddin. Setelah itu, kita akan membedah bagaimana Himmas ke depan, dulu, kini, dan akan datang," papar Syahrir.

Agenda puncak dari kegiatan ini adalah pemilihan Ketua DPP Himmas Sinjai periode 2025–2030. 

Sosok yang terpilih diharapkan mampu membawa organisasi menjadi lebih baik.

"Jadi kami dari panitia menyerahkan sepenuhnya kepada forum terkait ketua DPP Himmas yang diinginkan. Adapun kriterianya adalah orang yang peduli terhadap organisasi paguyuban, dengan syarat memiliki kemauan dan kemampuan," tutupnya. (*)