Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekam Jejak Wowiek Komisaris Utama Bank BJB Pilihan Dedi Mulyadi, Dikenal Kritis Tapi Pernah Dicopot

Mendapatkan kepercayaan ini, Bossman Mardigu mengaku berkomitmen membawa Bank BJB ke arah yang lebih baik.

Editor: Ansar
YouTube Helmy Yahya
KOMUT BJB - Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu jadi sorotan. Bossman Mardigu resmi ditujuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sebagai Komisaris Utama Independen Bank BJB. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak dan sosok Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu.

Bossman Mardigu resmi menjabat Komisaris Utama Independen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB).

Penunjukan itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Selain Bossman Mardigu, Dedi Mulyadi juga menunjuk Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen PT Bank BJB.

Penunjukan Bossman Mardigu dan Helmy Yahya diumumkan langsung oleh Dedi Mulyadi, setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BJB di Menara BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, pada Rabu (19/4/2025).

Mendapatkan kepercayaan ini, Bossman Mardigu mengaku berkomitmen membawa Bank BJB ke arah yang lebih baik.

"Ini adalah komitmen yang menarik karena kita harus membuktikan bahwa teori atau keilmuan atau kepandaian kita itu harus ada tempat untuk dipraktekkan. Dan KDM menantang saya, menantang kami untuk bisa mempraktekan itu di Jawa Barat," ujar Bosman usai RUPS dikutip dari Kompas.com.

Mardigu Wowiek ditetapkan sebagai komisaris utama independen Bank bjb, saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bjb Tahunan Tahun Buku 2024. 

Dalam RUPS ITU, BANK BJB menetapkan enam komisaris baru dan enam jabatan direksi.

SUPS Bjb itu dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah, dan 27 kepala daerah serta para pemegang saham BJB lainnya, RUPS ini mengangkat Mardigu Wowiek Prasantyo sebagai Komisaris Utama Independen.

Selain Mardigu, RUPS juga menunjuk Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen. 

Sementara jabatan Direktur Utama ditempati Yusuf Saadudin yang sebelumnya merupakan Plt Dirut BJB. 

Usai RUPS, Gubernur Dedi Mulyadi menyebut pemilihan komposisi jajaran komisaris dan direksi dilakukan atas dasar sikap profesional yang kemudian disepakati oleh seluruh pemegang saham.Sosok dan Profil Mardigu Wowiek Prasantyo

Mardigu Wowiek Prasantyo atau lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu adalah pengusaha asal Indonesia, yang aktif di media sosial Instagram dan YouTube.

Melansir Wikipedia, pria kelahiran Madiun Jawa Timur pada 1960-an itu merupakan pendukung konsep MMT (Modern Monetary Theory), yang menurutnya dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar AS. 

Ia mengusulkan menciptakan mata uang baru "Dinar" dengan underlaying emas, sehingga nilainya lebih stabil.

Selain menjadi pengusaha, Mardigu Wowiek juga seorang pengamat terorisme, ia mengklaim telah mewawancarai sekitar 400-an orang anggota teroris.

Di pemerintahan Indonesia, ia juga sempat "mengaku" menjadi pembantu staf ahli kementerian dari tahun 2014 hingga tahun 2019. 

Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai seorang filantropi dengan program Rumah Yatim Indonesia yang memiliki 1000 santri.

Mardigu merupakan seorang anak perwira militer di Angkatan Udara. 

Pada masa kecil dan Remaja, Mardigu terpaksa berpindah-pindah sekolah, karena harus mengikuti orang tuanya yang dinas militernya dipindahkan dari satu kota ke kota lainnya. 

Panggilan Sontoloyo sendiri berasal dari sebutan kakeknya yang memiliki sebuah pesantren. 

Dikenal Kritis, tapi Pernah Dicopot dari Ikatan Dinas

Dari kecil Mardigu sudah dikenal sebagai sosok yang kritis. 

Sampai-sampai dia menanyakan hal yang tidak bisa dijawab oleh kakeknya yang memiliki pesantren tersebut. 

Dan kakeknya memberi nama Sontoloyo kepada Mardigu, karena pertanyaannya yang dianggap aneh. 

Pada saat SD orang tua Mardigu ditempatkan di Palembang, Sumatera Selatan. 

Kemudian pada saat kelas lima SD, orang tua Mardigu kembali dipindahtugaskan ke Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Kemudian saat SMA, Mardigu pindah ke DKI Jakarta.

Saat kuliah, Mardigu kuliah dengan jurusan Psikologi Bisnis di San Fransisco State University, California, Amerika Serikat. 

Setelah menyelesaikan S1 selama kurang lebih 4 tahun, Mardigu kembali melanjutkan pendidikannya dengan jurusan Criminal Minds and Forensic Investigation atau jurusan yang mempelajari tentang para penjahat dan penyelidikan kasusnya. 

Kemudian pada tahun 2001, Mardigu kembali ke Indonesia dan sempat berdinas di salah satu institusi militer tinggi di Indonesia. 

Tidak lama berdinas disalah satu Dinas Rahasia Militer Indonesia, Mardigu terpaksa dicopot dari ikatan dinasnya karena bidang dan jurusan yang ia tekuni. 

Kemudian Mardigu terjun ke dunia bisnis.

Pada awal kariernya, dia sempat bekerja sebagai seorang bangkir di salah satu bank ternama. 

Pada tahun 1996, Mardigu diketahui telah memiliki beberapa badan usaha. 

Salah satunya yaitu Money Changer, kapal angkut barang tambang di Kalimantan.

Sumber:  kompas.com/Tribunbanten

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved