Tak Tinggal Diam, Taruna Ikrar Cek Pengelolaan Obat Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar
Kunjungan mereka untuk memperkuat perannya sebagai otoritas regulatori di bidang obat dan makanan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar melakukan visitasi ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Santosa Hospital Bandung Central (SHBC), Bandung.
Taruna Ikrar didampingi Rita Mahyona Deputi Bidang Pengawasan Obat dan Napza.
Kunjungan mereka untuk memperkuat perannya sebagai otoritas regulatori di bidang obat dan makanan.
Taruna Ikrar menegaskan pentingnya adaptasi pengawasan terhadap perkembangan teknologi demi mendukung kebutuhan masyarakat.
“BPOM terus bertransformasi untuk mendukung pelayanan pasien yang komprehensif, melalui penyusunan regulasi yang adaptif dan inovatif," ujarnya.
Hal ini dilakukan untuk menjamin perlindungan kesehatan masyarakat terhadap keamanan, mutu, dan khasiat obat dan makanan, serta meningkatkan daya saing nasional.
Ia juga menyoroti peran strategis IFRS di seluruh Indonesia, termasuk di SHBC, dalam menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat.
Menurutnya, apoteker memegang tanggung jawab penting dalam setiap tahap rantai pengelolaan obat, mulai dari pengadaan hingga penyerahan obat kepada pasien.
Tata kelola yang baik menjadi kunci dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan dan mencegah berbagai potensi masalah seperti kesalahan penyerahan obat, kehilangan stok, maupun kerusakan produk akibat penyimpanan yang tidak tepat.
“Badan POM mendukung pengembangan sistem manajemen farmasi rumah sakit secara profesional dan mandiri. Ini adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien,” ujar Taruna.
Pengawasan yang dilakukan oleh BPOM tidak hanya menyasar rumah sakit, tetapi juga puskesmas, klinik, hingga apotek.
Visitasi ke SHBC menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara regulator dan fasilitas pelayanan kesehatan.
SHBC sendiri dinilai menunjukkan capaian membanggakan, terutama dalam semangat kolaborasi memperkuat sistem kesehatan nasional.
Kunjungan ini menjadi wujud nyata komitmen BPOM RI dalam menjamin obat dan makanan yang beredar di masyarakat sesuai dengan standar mutu dan keamanan.
Sekaligus memperkuat ekosistem layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya.
BPOM Target Kontribusi Rp6 Ribu Triliun untuk Perekonomian Nasional 2025, Berikut Rinciannya! |
![]() |
---|
Thom Haye Bintang Persib Jadi Pemain Termahal di Super League, PSM Makassar Tersingkir dari 10 Besar |
![]() |
---|
Dokter Hewan YHF Jadi Tersangka Stem Cell Ilegal, Disuntikkan ke Manusia, Barang Bukti Rp 230 Miliar |
![]() |
---|
PSM Makassar Masuk Empat Besar Skuad Termewah di Super League 2025 / 2026, Persija Urutan Pertama |
![]() |
---|
Amanah Religius dan Visi Indonesia Emas, Setahun Taruna Ikrar Kepala BPOM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.