Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Tangisan Keluarga Yusuf di Balik Layar HP, Warga Manado Tewas di Pulau Jampea Selayar

Jenazah Yusuf Paulus sebelumnya disemayamkan di Puskesmas Benteng Jampea.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA/Polsek Passimasunggu
Prosesi pemakaman Yusuf Paulus di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kembang Ragi, Pulau Jampea, Minggu (13/4/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan memfasilitasi pemakaman Yusuf Paulus (20), warga asal Manado, Sulawesi Utara, yang meninggal dunia di Pulau Jampea.

Prosesi pemakaman berlangsung pada Minggu (13/4/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kembang Ragi, Pulau Jampea, setelah keluarga korban di Manado menyetujui pemakaman dilakukan di lokasi tersebut karena terkendala biaya untuk memulangkan jenazah.

Pemakaman dilakukan secara khidmat dan melibatkan personel Polsek Pasimasunggu, pemerintah setempat, tokoh masyarakat, serta tokoh agama.

Jenazah Yusuf Paulus sebelumnya disemayamkan di Puskesmas Benteng Jampea.

Ia dimandikan, dikafani, disalatkan, kemudian dimakamkan sesuai syariat Islam.

Kanit Reskrim Polsek Pasimasunggu, Aiptu Muhammad Ilyas, mengungkapkan bahwa pihak keluarga di Manado menyaksikan prosesi pemakaman melalui video call.

"Keluarga korban meminta saya melakukan video call agar mereka bisa menyaksikan proses pemakaman. Momen itu sangat mengharukan karena terdengar tangis haru dari keluarga yang berada jauh di Manado," ungkap Ilyas dalam rilis yang diterima TribunSelayar.Com, Selasa (15/4/2025).

Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Adnan Pandibu, menyatakan bahwa keputusan untuk memakamkan korban di Jampea diambil setelah koordinasi intensif dengan pihak keluarga.

"Kami menghormati keputusan keluarga dan memastikan seluruh proses pemakaman berjalan sesuai syariat Islam," tegas AKBP Adnan.

Diketahui, Yusuf Paulus meninggal dunia akibat dianiaya oleh rekannya sendiri, Sergio (17), yang juga berasal dari Manado.

Keduanya bekerja sebagai pemburu babi hutan di wilayah Pasimasunggu.

Peristiwa tragis itu terjadi usai keduanya terlibat adu mulut setelah mengonsumsi sopi (minuman keras tradisional) di pelabuhan setempat.

Dalam pertengkaran itu, Sergio menikam Yusuf menggunakan sebilah samurai.

Menanggapi kasus tersebut, Kapolres kembali mengimbau masyarakat agar menghindari konsumsi minuman keras.

"Ini bukan kali pertama kasus kekerasan terjadi akibat pengaruh alkohol. Kami imbau masyarakat untuk menjauhi konsumsi miras secara berlebihan," pesannya.

Saat ini, pelaku Sergio telah diamankan dan ditahan di Rutan Polsek Pasimasunggu. Polisi masih mendalami motif di balik aksi penikaman tersebut. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved