Profil Yeni Rahman Legislator PKS Soroti Ketiadaan Gubernur di Rapat Paripurna DPRD Sulsel
Legislator PKS Yeni Rahman menyoroti ketiadaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam rapat paripurna DPRD Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Yeni Rahman salah satu srikandi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di parlemen DPRD Sulsel.
Latar belakangnya guru dan pegiat pendidikan.
Yeni Rahman mengawali karier politiknya di DPRD Makassar.
10 tahun jadi wakil rakyat level kota, ia naik kelas ke DPRD Sulsel pada Pemilu 2024.
Ia berhasil mengamankan satu kursi DPRD Sulsel dari dapil Makassar.
Senin (14/3/2025), Yeni Rahman menyoroti ketiadaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam rapat paripurna.
Suasana Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Hasil Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 di Gedung DPRD Sulsel, Senin (14/4/2025), mendadak memanas.
Pemicunya adalah ketidakhadiran Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, yang lagi-lagi tidak menghadiri rapat paripurna penting tersebut.
Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel hanya mengutus Asisten I, M Arafah, untuk mewakili.
Hal ini menuai reaksi keras dari sejumlah anggota dewan, terutama legislator Komisi E, Yeni Rahman.
Dalam forum resmi tersebut, Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Andi Sudirman.
Yeni menilai Andi Sudirman tidak menghormati lembaga legislatif dan aspirasi masyarakat.
"Saya menganggap bahwa paripurna kita hari ini tanpa roh," tegas Yeni Rahman.
Yeni pun menyinggung pengalamannya selama 10 tahun di DPRD Makassar.
Di mana menurutnya kepala daerah selalu hadir atau memberikan penghormatan yang layak pada forum paripurna.
"Saya tidak pernah melihat Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman) hadir dalam rapat paripurna. Saya sudah 10 tahun di DPRD Makassar, tidak pernah ada asisten yang ada di atas (wakili kepala daerah)," ujar Yeni.
Yeni mengatakan, kalau pun berhalangan, setidaknya diwakili sekelas Sekretaris Daerah (Sekda).
Menurutnya, paripurna bukan sekadar agenda formal, melainkan wadah penting untuk menyampaikan keluh kesah masyarakat.
Ketidakhadiran Andi Sudirman dinilai menurunkan nilai sakral forum tersebut.
“Karena kita tahu, paripurna adalah tempat yang paling istimewa, terlebih lagi yang akan kita dengarkan adalah suara rakyat,” lanjutnya.
Yeni juga menekankan, semangat dalam menyampaikan aspirasi tak bisa dibangun jika forum hanya bersifat administratif semata.
Ia mengungkapkan kekecewaannya karena para anggota dewan merasa kehilangan semangat untuk menyuarakan harapan rakyat bila tidak direspons secara langsung oleh Andi Sudirman.
"Saya tidak bisa memaksakan teman-teman fraksi untuk membacakan semua aspirasi masyarakat. Kalau membaca saja kita tidak semangat. Kalau kita hanya menyuarakan minta maaf kalau di paripurna ini hanya administrasi," tegas Yeni dengan nada kecewa.
Rapat paripurna tersebut, dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Sulsel, Rahman Pina.
Profil Yeni Rahman
Yeni Rahman pernah menjabat Bendahara Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Kota Makassar.
Posisi ini dijabatnya pada tahun 2018.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai ketua fraksi PKS, ketua Pansus ASI, dan jabatan lainnya di DPRD Makassar periode 2014-2019.
Semasa kecil perempuan yang kerap disapa Yeni bercita-cita menjadi seorang dokter.
“Saya ingin jadi dokter tetapi takdir berkata lain saya lulus di perguruan tinggi jurusan keguruan dan akhirnya saya sempat berkarir sebagai guru,” katanya saat bertandang ke Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Rabu (6/2/2019) lalu.
Ia mengaku saat menduduki bangku sekolah dasar sering beradu dengan teman sebayanya.
“Namanya anak-anak dulu sering berkelahi sama teman. Saya yang selalu dijambak rambutnya. Tapi saya tidak pernah menangis,”katanya sambil tersenyum.
Ia ikut maju bertarung demi mendapatkan kursi menjadi anggota dewan
Saat ini ia juga terdaftar sebagai calon anggota legislatif Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk daerah pemilihan Makassar Dapil lima nomor urut 1 dari Partai PKS.
“Awalnya saya latar belakang guru dan penyuluh agama pada saat bersamaan saya juga lulus sertifikasi guru dan ASN,”katanya.
Kala itu, Yeni merasa dilema untuk memilih lantaran karir tersebut tiba secara bersamaan.
“Tapi waktu itu saya dapat dorongan dari suami untuk maju di legislatif. Dengan harapan bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang,”ujarnya.
Untuk hobi yang disenangi Yeni adalah berfikir.”Hobi saya mungkin agak aneh, karena hanya suka berfikir bagaimana agar masyarakat lebih baik. Nonton ke bioskop dan hal lainnya jujur saya tidak suka,”tambahnya.
Selain itu hobi yang dimilikinya yakni, berkegiatan langsung dengan warga. Seperti melakukan kegiatan sosial.
Sebagai seorang ibu perempuan kelahiran Ujung Pandang, 24 Januari 1977 ini mengatakan waktu untuk keluarga tak akan tersita jika dirinya terpilih menjadi anggota dewan.
“Karir sebagai anggota dewan tidak menyita banyak waktu untuk keluarga. Apalagi sekarang teknologi canggih jadi bisa video call kalau memang kunjungan keluar kota”ujarnya.
Yeni mengawali karir politiknya saat PKS berdiri sejak 1998 yang dulunya bernama Partai Keadilan (PK).
Berikut data diri Yeni Rahman
Nama Lengkap: Yeni Rahman, S Si
Nama Panggilan: Yeni
Tempat, Tanggal Lahir: Ujungpandang, 24 januari 1977
Berat Badan: 55 kg
Sekolah:
* SD: SD Negeri Inpres Mariso 1 makassar (1983-1989)
* SMP: SMP Negeri 1 Makassar (1989-1992)
* SMA: SMA Negeri 3 Makassar (1992-1995)
Kuliah:
* S1: Biologi FMIPA Unhas (97-2004).
* Akta 4 FKIP Unismuh (2005-2006)
Karir:
* Guru sukarela PAI SDN Rajawali (2004-2010)
* Guru PAI metro school (2005-2007)
* Wakasek kesiswaan dan wali kelas MITQ Azhar center (2005-2014)
* kepsek MTS MITQ Azhar center dan guru biologi (2011-2012)
Organisasi:
* sekum remas Nahdatussa'adah.(1994-1996)
*Bendahara TK TPA Nahdatussa'adah (1997-1999).
* ketua divisi kerohanian fosimabi biologi Unhas (2008-2009).
*ketua bidang pendidikan SSC KAMMI SulSel (2000-2004)
* wakil ketua BKMT Mariso (2017-sekarang)
*Ketua Dpc Pks Mariso (2004-2014)
Penghargaan. Juara 2 lomba essay guru pada milad PKS se SulSel 2002 dengan judul "Guru yang hilang"
(Erlan Saputra/Ririn Fajriani R Tribun Timur)
DPRD Sulsel Ultimatum BPN Gowa Konflik Lahan Bendungan Jenelata |
![]() |
---|
Mahasiswa Unismuh Tolak Kenaikan Tunjangan Anggota DPR Rp3 Juta / Hari |
![]() |
---|
Warga Desa Tanah Karaeng Mengadu ke DPRD Sulsel Soal Sengketa Lahan Bendungan Jenelata |
![]() |
---|
Enam Ruas Jalan di Luwu Segera Diperbaiki, Anggaran Capai Rp10 Miliar |
![]() |
---|
Profil Andi Islamuddin eks Pj Bupati Bone, Anaknya Politisi Gerindra Kini Anggota DPRD Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.