Wali Kota Makassar Libatkan Brida buat Berantas Parkir Ilegal di Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menaruh perhatian serius terhadap persoalan parkir liar di Kota Makassar. Bagaimana tidak, parkir liar
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Edi Sumardi
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menaruh perhatian serius terhadap persoalan parkir liar di Kota Makassar.
Bagaimana tidak, parkir liar sudah lama menjadi salah satu keluhan utama masyarakat Makassar.
Praktik ini tak hanya meresahkan, tapi juga membuka celah terjadinya pungli yang merugikan warga.
Insiden terbaru memperkuat keresahan tersebut.
Seorang pemudik di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, menjadi korban pemalakan oleh pria yang mengaku sebagai juru parkir.
Saat hendak naik ke mobil taksi online, korban tiba-tiba dihampiri dan dimintai uang parkir sebesar Rp10 ribu, tanpa diberi karcis resmi sebagai tanda bukti pembayaran.
Munafri Arifuddin menekankan perlu ada solusi berbasis riset dan teknologi guna mengatasi praktik pungutan liar yang kerap terjadi di lapangan.
Menurut Appi, sapaannya, jumlah juru parkir alias jukir tak resmi di Kota Makassar saat ini lebih banyak dibandingkan yang terdaftar secara legal.
Hal ini bukan hanya menimbulkan keresahan masyarakat.
Namun juga membuka celah terjadinya pungli yang berpotensi bermasalah secara hukum.
Hal itu menurutnya tidak bisa membiarkan parkir liar menjadi budaya.
Baca juga: Munafri Sindir Direksi PD Parkir: Biar ke ATM Ada Juga Tukang Parkirnya
Sebab, ini bukan sekadar soal estetika kota, tapi juga menyangkut kepercayaan publik dan integritas pelayanan pemerintah.
Ia menyebut Brida (Badan Riset dan Inovasi Daerah) punya peran strategis sebagai lembaga riset daerah untuk merancang sistem manajemen parkir berbasis digital.
Termasuk pemetaan titik-titik rawan parkir liar dan pendekatan teknologi untuk memonitor aktivitas jukir.
"Kita butuh sistem yang transparan dan bisa dilacak. Misalnya, aplikasi atau dashboard yang bisa dipantau langsung oleh warga," kata Appi.
Polisi di Makassar Nyambi Jadi Badut dan Pesulap |
![]() |
---|
Dana BOS Bukan Uang Pribadi, Munafri Ingatkan Kepala Sekolah |
![]() |
---|
Kapten PSM Yuran Fernandes Belum Pulang, Tertahan di Cape Verde |
![]() |
---|
Dari PKL hingga Magang Guru, Asmo Sulsel Perluas Dukungan untuk SMKN 1 Gowa |
![]() |
---|
Asmo Sulsel Bekali 1.500 Mahasiswa UNM Rahasia Personal Branding |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.