Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengenal Somnophilia Penyakit Diduga Dialami Dokter Bejat Bandung, Incar Wanita Tidur atau Pingsan

Priguna diduga mengidap kelainan seksual Somnophilia atau yang biasa dikenal sindrom Sleeping Beauty.

Editor: Ansar
TribunJabar
DOKTER PELAKU RUDAPAKSA - Dokter residen Priguna Anugerah Pratama (berkaus biru) di Mapolda Jabar, Rabu 9 April 2025. Priguna adalah pelaku rudapaksa keluarga pasien RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung . 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mengenal Somnophilia penyakit kelainan seksual yang dialami Priguna Anugerah Pratama.

Priguna Anugerah Pratama adalah dokter residen di Bandung, rudapaksa keluarga pasien.

Priguna diduga mengidap kelainan seksual Somnophilia atau yang biasa dikenal sindrom Sleeping Beauty.

Pasalnya, Priguna menggunakan obat bius untuk memperkosa korbannya di sebuah rumah sakit di Bandung. 

Dimuat TribunJabar pada Kamis (10/4/2025), Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Surawan menyebut pelaku ini memiliki kelainan senang atau suka terhadap orang yang tak sadarkan diri atau pingsan.

Fetish pada orang pingsan ini dalam medis disebut Somnophilia.

Somnophilia adalah orientasi seksual yang langka di mana seseorang merasa bergairah secara seksual pada orang yang tidak sadar dan tidak mampu memberikan respons. 

Istilah Somnophilia digunakan untuk menggambarkan ketertarikan seksual pada orang yang sedang tidur atau tidak sadar.

Somnophilia termasuk dalam kelompok gangguan seksual yang disebut parafilia.

Penyebab somnophilia belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa teori menyebutkan kemungkinan adanya gangguan saat tumbuh kembang atau dipicu oleh fetish lain.

Seseorang dengan somnophilia mungkin mencoba membuat orang lain tidak sadar, misalnya dengan memberikan obat-obatan, untuk kemudian dimanfaatkan secara seksual.

Somnophilia juga dikenal sebagai sindrom Sleeping Beauty karena seseorang merasa bergairah pada seseorang yang sedang tertidur.

Kombes Surawan menyebut kalau Priguna Anugerah tahu mengidap kelainan seksual.

Bahkan pelaku mengaku sudah sempat konsultasi ke psikolog mengenai kelainannya.

"Si pelaku memang sudah menyadari jika dia mempunyai sensasi berbeda, yakni suka dengan orang yang pingsan. Bahkan, dia mengaku sempat konsultasi ke psikologi. Jadi, dia menyadari kelainan itu. Kalau keseharian dan pergaulannya normal," katanya di Polda Jabar, Kamis (10/4/2025).

Sebagai informasi seorang dokter di Bandung diduga memperkosa keluarga pasien memakai obat bius.

Peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat pada Maret 2025. 

Disebutkan korban merupakan salah satu penunggu pasien yang sedang menjaga kerabatnya di rumah sakit itu.

Kasus ini pertama kali ramai di publik saat diunggah akun medsos instagram @ppdsgram pada Selasa (8/4/2025) malam. 

Postingan ini mendapat respons tanda suka dari 4.357 netizen dan lebih dari 400 komentar.

Dari informasi yang dihimpun dari pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), pelaku PAP adalah mahasiswa Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) semester 2.

PAP melakukan aksinya di salah satu ruangan di lantai 7 salah satu gedung di RSHS pada pertengahan Maret 2025. Ia membius korban terlebih dahulu dengan menggunakan obat bius yang diduga bernama Midazolam.

Modus pelaku adalah meminta korban untuk pemeriksaan crossmatch atau kecocokan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada penerima. Saat itu, ayah korban yang sedang dirawat di RSHS membutuhkan donor darah.

Dalam pelaksanaan pemeriksaan darah, korban dibius hingga tak sadarkan diri. Beberapa jam kemudian ketika korban sadar, dia tak hanya merasa sakit di tangan bekas infus tetapi juga di kemaluannya.

Korban pun melakukan visum dan ditemukan bekas cairan sperma di kemaluannya. Pihak keluarga korban segera melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.

(Wartakotalive.com/DES/TribunJabar)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved