Opini
‘Belum Makan Opor Bu’, Potret Pengorbanan Jurnalis di Hari Raya
Jurnalis seperti Jen Cahyani mengorbankan momen Idul Fitri demi tugas, menyajikan informasi akurat dan terpercaya untuk masyarakat.
Dedikasi Jurnalis, Opor Kebenaran untuk Semua
Dalam situasi di mana informasi yang salah dapat dengan cepat menyebar, kehadiran jurnalis yang kompeten dan terpercaya menjadi sangat krusial.
Mereka adalah pilar penting dalam menjaga agar informasi yang diterima masyarakat adalah informasi yang valid.
Penulis melihat peran jurnalis tidak hanya terbatas pada penyampaian berita, tetapi juga sebagai pilar dalam menjaga integritas informasi di masyarakat.
Di tengah derasnya arus informasi yang datang melalui berbagai platform digital, jurnalis bertanggung jawab untuk menyaring dan menyajikan fakta yang jelas dan objektif.
Dalam momen seperti hari raya Idul Fitri, di mana banyak informasi seputar perayaan, keputusan pemerintah, hingga tradisi yang berkembang, kehadiran jurnalis sangat vital.
Tanpa mereka, masyarakat bisa terjerumus pada informasi yang salah, yang akhirnya merusak semangat persatuan dan harmoni yang seharusnya ada di setiap perayaan.
Oleh karena itu, penulis percaya bahwa jurnalis memiliki peran yang tak tergantikan dalam menjaga keberlanjutan budaya informasi yang cerdas dan penuh tanggung jawab.
Dengan memberikan informasi yang terverifikasi, jurnalis turut berkontribusi dalam membangun budaya informasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Seringkali kita hanya melihat hasil akhir: siaran langsung yang tersaji rapi, berita yang tersusun dengan baik.
Namun, di balik itu ada individu-individu yang mengorbankan momen-momen berharga demi memastikan kita tetap mendapat informasi.
Jika petugas medis, polisi, dan pemadam kebakaran sering disebut sebagai 'garda terdepan', jurnalis juga pantas mendapat tempat dalam daftar itu. Penulis merasa perlu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para jurnalis yang telah berdedikasi dalam menjalankan tugas mereka.
Semoga di hari yang Fitri ini, mereka mendapatkan kebahagiaan dan kehangatan, meskipun tidak semua dari mereka dapat merayakannya bersama keluarga.
Pada akhirnya, penulis meyakini, di era kebenaran yang semakin dikendalikan, para jurnalis inilah yang masih berusaha menyajikan “opor kebenaran” kepada kita semua. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.