Libur Lebaran 2025
Pengunjung TWA Bantimurung Maros Sulsel Tembus 1.600 Perhari
Pengunjung Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi ramai wisatawan pada momen libur lebaran.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ari Maryadi
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ramai wisatawan pada momen libur Lebaran 2025, Minggu (6/4/2025).
Pantauan langsung Tribun-Timur.com, nampak wisatawan asik bermain air di aliran air terjun dengan menggunakan ban sebagai pelampung.
Tak sedikit juga yang menikmati hidangan yang dibawa dari rumah di tepian aliran air terjun.
Ada pula yang menyewa gazebo dan karaoke bersama keluarga.
Salah satu wisatawan dari Kabupaten Gowa, Nurmawati Daeng Tene mengaku takjub dengan pemandangan alam di Bantimurung ini.
Meski baru pertama kali berkunjung, ia merasa sangat nyaman berlibur di tempat ini.
“Suasananya sejuk, udaranya dingin, airnya juga segar, saya tadi sudah mandi-mandi bersama keluarga di sini,” bebernya.
Ia mengatakan harga tiket pun masih terjangkau sehingga tak masalah jika datang rombongan.
“Saya datang 15 orang, harga tiketnya masih terjangkau,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maros, M Ferdiansyah mengatakan kunjungan wisatawan selama libur lebaran di Bantimurung memang mengalami peningkatan.
Bahkan rata-rata perharinya ada kurang lebih 1.600 wisatawan yang datang.
Padahal pada hari biasanya kunjungan hanya di kisaran 500 wisatawan saja.
“Tentu ini menjadi angin segar karena rata-rata perhari pengunjung mencapai 1.600-1.800 orang. Khusus hari ini kami perkirakan bisa sampai 2.000 orang mengingat hari ini adalah minggu terakhir libur lebaran,” terangnya.
Meski jumlah wisatawan meningkat, kata dia, harga tiket masih tetap sama dengan hari biasanya.
“Rp30 ribu per orang. Tidak ada kenaikan meski jumlah wisatawan meningkat,” tuturnya.
Untuk bertamasya di tempat ini, pengunjung bisa menyewa gazebo dengan tarif Rp 150 ribu atau cottage dengan tarif Rp 850 ribu.
Agar lebih betah bermain air, bisa menyewa ban pelampung dengan tarif Rp 25 ribu dan bisa dipakai sepuasnya.
Berikut lima tempat wisata favorit di Bantimurung
1. Taman Wisata Alam Bantimurung
Taman Nasional Bantimurung salah satu tempat wisata yang wajib Anda sambangi saat liburan di Maros.
Tempat ini memiliki penangkaran kupu-kupu, sehingga dikenal sebagai The Kingdom of Butterfly.
Terdapat pula museum kupu-kupu di dalamnya.
Pengunjung akan menjumpai rumah kaca yang memiliki atap kerucut di tengah hutan wisata.
Di rumah kaca yang luasnya sekitar 70 meter persegi ini terdapat beberapa etalase kaca.
Di etalase tersebut pengunjung dapat melihat ratusan spesies kupu-kupu yang berasal dari Bantimurung hingga Papua.
Selain kupu-kupu, wisatawan bisa menikmati air terjun dan karst.

Pada Februari 2019 lalu, Bantimurung genap berusia 100 tahun.
Sejak zaman kolonial Hindia Belanda, Bantimurung dan beberapa kawasan lainnya, telah mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Bantimurung lalu ditetapkan menjadi monumen alam sejak tahun 1919 silam.
Masih di dalam Taman Nasional Bantimurung, wisatawan juga bisa menikmati wisata Helena Sky Bridge.
Helena Sky Bridge menjadi satu destinasi populer dengan pemandangan indah yang menarik banyak wisatawan di Sulawesi Selatan.
Selain mempunyai pemandangan yang indah, Helena Sky Bridge menjadi jembatan tertinggi yang ada di Sulawesi Selatan letaknya berada di atas Taman Kerajaan Kupu-kupu.

Jembatan ini berdiri pada awal 2017, namun semakin ke sini menjadi sangat populer karena banyak pengunjung yang melakukan swafoto dari atas jembatan.
Hasil dari swafoto dari jembatan ini pun sangat cantik dan Instagramable dengan pemandangan khas ketinggian yang memanjakan mata.
Untuk mencapai Helena Sky Bridge, kamu harus berjalan trekking sejauh 200 meter dari pintu masuk Taman Nasional Bantimurung menuju Helena Sky Bridge.
Jembatanya dengan panjang 50 meter dan berdiri di atas ketinggian 100 meter.
3. Rammang-Rammang
Selanjutnya ada Rammang-Rammang, tempat ini jangan sampai dilewatkan ya saat Anda di liburan di Maros.
Di Rammang-Rammang wisatawan akan melihat karst yang menjulang tinggi.
Bahkan eksotika gugusan karst ini tidak kalah dengan Vietnam dan China.
Menuju lokasi, Anda dapat mengakses jalur umum menggunakan kendaraan pribadi atau umum.
Dermaga merupakan pintu masuknya Rammang Rammang.

Anda dapat menyewa perahu yang telah disediakan. Menaiki sampan untuk menyusuri sungai Berua.
Menyusuri sungai Berua, Anda akan disuguhkan deretan mangrove yang indah.
Mangrove yang menggeliat dengan subur dan hijau.
Ada juga pohon Bakau dan Nipah. Singkapan batu kapur yang menyembul dari dasar sungai Berua menambah atmosfir eksotik.
Setelah puas menyusuri sungai Berua, tibalah di Rammang Rammang. Kampung ini sebagai titik akhir penelusuran. Bukit karst yang menjulang tinggi mengelilingi kawasan Rammang Rammang bak benteng pertahanan menyambut Anda.
4. Leang Leang
Leang Leang terkenal dengan situs sejarahnya.
Jika ingin mengetahui sejarah peradaban manusia purba, Anda bisa mengeksplore Leang Leang.
Leang Leang berada di Kelurahan Kalabbirang Kecamatan Bantimurung. Letaknya sebelum air terjun Bantimurung.
Dari jalan poros mesti menempuh kurang lebih 4 kilometer lagi untuk sampai di lokasi. Ikuti saja jalan beton, anda tak akan tersesat.

Situs bersejarah ini dikelola langsung Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. Maka kebersihannya sangat dijaga. Udaranya sangat sejuk dan tidak panas.
Karst yang artistik dan gua yang sudah ada sejak jaman dulu membuat anda serasa berada di dimensi lain.
5. Bukit Kenari Cendrana
Nah, Anda juga bisa berkunjung ke Bukit Kenari Cenrana saat liburan di Maros.
Bukit Kanari ini terletak di Dusun Malaka, Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros.
Di lokasi ini, wisatawan bisa bermalam dengan memasang tenda di atas bukit.
Namun untuk datang ke tempat ini, sebaiknya datang lebih awal, supaya bisa mendapatkan lokasi di atas bukit.
Bukit Kanari hanya bisa memuat belasan tenda kemping outdoor.

Suasana di atas gunung ini juga tenang. Wisatawan bisa membuat kegiatan seperti bakar-bakar ikan.
Untuk mendapatkan kayu bakar juga tidak susah. Di kaki gunung ini terdapat hutan kecil dan memiliki banyak ranting kayu yang cocok digunakan sebagai pembakaran api unggun.
Untuk liburan di daerah yang berjarak 40 kilometer timur kantor Bupati Maros ini, wisatawan tidak perlu menyediakan uang retribusi.(nurul hidayah/nur fajriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.