Puasa Syawal atau Qadha, Mana Harus Didahulukan? Simak Penjelasan Ulama
Dalam konteks ini, penting untuk memahami, terdapat tiga pandangan berbeda dari para ulama yang dapat dijadikan rujukan.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah.”
Adapun pelaksanaan niat puasa Syawal dimulai dari masuknya maghrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa Syawal ini masih boleh dilakukan di pagi hari hingga sebelum Zuhur.
Hal ini dengan catatan belum makan, minum, dan belum melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa, terhitung sejak terbit fajar pada hari berpuasa itu.
Waktu Pelaksanaan Bulan Syawal
Lebih lanjut, Ustadz Alhafiz menjelaskan, idealnya puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah Idulfitri secara berurutan terus menyambung, yakni pada 2-7 Syawal.
Namun, orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seperti pahala puasa wajib setahun penuh.
Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nazar puasanya di bulan Syawal, menurutnya, juga tetap akan mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal.
Saking besarnya keutamaan puasa ini, seseorang yang berhalangan melaksanakannya di bulan Syawal, dianjurkan mengqadhanya di bulan lain.
Tata Cara Puasa Syawal
Niat puasa Syawal
Makan Sahur
Menahan diri dari segala hal yang membatalkan
Berbuka puasa
Puasa Syawal merupakan kesempatan emas bagi kita untuk terus memperoleh pahala setelah selesai menjalani ibadah Ramadan.
Dengan menjalankan puasa ini, diharapkan kita dapat terus meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.