Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasca-Viral, DLHP Takalar Akhirnya Angkut Sampah di Pasar Pattalassang

Sampah di Pasar Pattalassang Takalar akhirnya diangkut. Namun, DLHP Takalar mendapat kritikan karena baru bertindak setelah viral di media sosial.

|
Penulis: Makmur | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur/Makmur
SAMPAH TAKALAR - Kolase foto sampah sebelum diangkut (kiri) dan sesudah diangkut (kanan) di Pasar Pattalassang, Takalar. Kadis DLHP Takalar, Fatmawati, mengatakan sampah tersebut baru diangkut sesuai jadwalnya. Namun, respon DLHP ini dikritik lantaran dianggap baru bertindak setelah viral. 

TRIBUN-TAKALAR.COM – Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Takalar akhirnya mengangkut sampah berserakan di Pasar Pattalassang, Kecamatan Pattalassang. 

Sampah tersebut sebelumnya sempat viral di media sosial dan pemberitaan media akibat bau tak sedap mengganggu aktivitas warga.

Kepala DLHP Takalar, Fatmawati, mengatakan sampah itu baru diangkut pada hari ini sesuai dengan jadwal pengangkutan.

"Dari tadi pagi dibersihkan karena memang baru jadwal angkutnya hari ini," ujar Fatmawati kepada Tribun-Timur.Com, Selasa (1/4/2025).

Langkah DLHP ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, namun juga menuai kritikan dari aktivis dan penggiat sosial. 

Mereka menilai tindakan tersebut baru dilakukan setelah sampah tersebut viral.

"Paradigma orang-orang di pemerintahan mesti diubah. Apa harus viral dulu baru bertindak? Apalagi lokasinya ada di pusat kota. Pemerintah seyogyanya bergerak tanpa digerakkan," ujar Nur Alim Syarief, eks ketua PMII Takalar.

Terkait kritikan tersebut, Fatmawati memilih untuk tidak menanggapi.

Sebelumnya, sampah yang berserakan di sekitar Pasar Pattalassang, Kelurahan Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Takalar, Sulawesi Selatan, menimbulkan keluhan warga. 

Sampah itu tidak kunjung diangkut hingga Idul Fitri, menyebabkan bau tak sedap yang mengganggu warga sekitar.

Warga setempat pun menyalahkan DLHP Takalar yang dianggap abai terhadap masalah ini. 

Salah satu warga, Daeng Narang (44), mengaku telah berusaha menghubungi pihak DLHP, namun tidak mendapatkan tanggapan.

"Saya coba hubungi salah satu kabid (kepala bidang) yang saya tahu nomornya di Dinas Lingkungan Hidup Takalar, tapi tidak dijawab," ungkap Daeng Narang, Minggu (30/3/2025).

Menurutnya, keberadaan sampah di pasar sangat mengganggu, mengingat lokasi tersebut merupakan pusat aktivitas jual beli masyarakat setiap hari. 

Apalagi saat musim hujan, sampah yang menumpuk semakin memperburuk kondisi lingkungan.

"Setiap hari ada penjual dan pembeli yang beraktivitas di sini. Kalau hujan, sampah semakin terlihat jorok dan bau," katanya.

Ia menambahkan, masalah sampah memang menjadi tanggung jawab bersama, baik masyarakat maupun pemerintah. 

Namun, fasilitas umum seperti pasar seharusnya mendapat perhatian lebih dari dinas terkait untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan warga.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved