Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munafri Bahas Sistem Transportasi Efektif Atasi Macet di Makassar 

Salah satu upaya untuk mengurai kemacetan ialah menghadirkan sistem transportasi metropolitan untuk mengefisiensi mobilitas masyarakat. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
SITI AMINAH/TRIBUN TIMUR
MUNAFRI ARIFUDDIN - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin diwawancara di Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (17/3/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mulai memikirkan solusi mengatasi kemacetan di Kota Makassar

Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi bersama tim perumus pengelolaan jalan transportasi Kota Makassar di Ruang Rapat Wali Kota, Balaikota Jl Ahmad Yani, Kamis (20/03/2025). 

Salah satu upaya untuk mengurai kemacetan ialah menghadirkan sistem transportasi metropolitan untuk mengefisiensi mobilitas masyarakat. 

Pakar transportasi Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Sakti Adji Adisasmita memaparkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar, lebih dari 2 juta orang beraktivitas di kota ini setiap harinya. 

Sementara tingkat pertumbuhan kendaraan mencapai 6–7 persen per tahun. 

"Hal ini menandakan perlunya perencanaan transportasi yang lebih matang untuk mengantisipasi perkembangan Makassar dari kota metropolitan menjadi kota megapolitan," ujarnya.

Prof Sakti menilai, sangat penting untuk mengembangkan sistem transportasi terintegrasi dan multimoda yang mampu mengakomodasi pertumbuhan populasi dan kendaraan di Makassar.

Karenanya, pada rakor ini ia memaparkan masterplan sistem transportasi metropolitan Makassar yang mencakup perencanaan transportasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Adapun perencanaan ini mencakup pembangunan infrastruktur jalan, terminal, pelabuhan bandara, jalur transportasi umum yang lebih terintegrasi dengan tata ruang wilayah serta jaringan transportasi yang ada.

"Selain itu juga harus menata sistem transportasi yang lebih canggih, termasuk pengaturan perjalanan kaki, jalur sepeda, serta pusat pengembangan daerah transit yang dapat meningkatkan pendapatan daerah," tambahnya.

Ia mengatakan konsep transportasi berkelanjutan juga menjadi perhatian utama, terutama dalam mengurangi polusi udara melalui kebijakan eco-transport. 

"Kebijakan ini mencakup mendorong penggunaan kendaraan listrik serta pengurangan kendaraan pribadi dan mendorong penggunaan transportasi umum," ujarnya.

Namun, untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan kebijakan yang terintegrasi dalam berbagai aspek. 

Seperti jaringan prasarana dan pelayanan, fungsi transportasi, pembiayaan, serta kelembagaan yang mendukung sistem transportasi yang lebih baik.

Maka dari itu, dukungan dari berbagai elemen sangat dibutuhkan dalam mencari solusi yang efektif.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddi menyambut baik ide tersebut. 

Ia menilai, apa yang digambarkan oleh tim perumus pengolahan jalan sejalan dengan misi MULIA.

"Hal ini selaras dengan misi MULIA yakni mewujudkan pembangunan infrastruktur dan tata ruang kota yang berkeadilan serta ramah lingkungan," jwlasnya.

Sebagai langkah strategis, perencanaan transportasi di Makassar harus dilakukan secara makro sebelum masuk ke tahap implementasi yang lebih detail. 

"Uji coba sistem transportasi baru juga perlu dilakukan guna memastikan efektivitasnya sebelum diterapkan secara luas," jelasnya.

Selain itu, Munafri mengatakan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga menjadi perhatian dalam perencanaan transportasi di Makassar

"Pemerintah memastikan bahwa sistem transportasi yang dikembangkan dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali," ujarnya.

Kendati demikian, Munafri mengatakan dirinya akan melakukan kajian mendalam terkait tindak lanjut dari kebijakan yang akan diterapkan.

Munafri menegaskan setiap langkah yang diambil harus mempertimbangkan kenyamanan masyarakat serta efektivitas dalam meningkatkan mobilitas perkotaan. 

"Dengan berbagai kebijakan dan inovasi ini, diharapkan sistem transportasi di Makassar dapat berkembang menjadi lebih modern, efisien, dan berkelanjutan," imbuhnya.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved