Prof Andi Sukri Hadiahkan Buku Pappaseng ri Elompugi ke Kepala Balai Bahasa Sulsel Toha

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pelaksana Harian (Plh) Rektor Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri menghadiahkan buku karya tulisnya kepada Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Toha Machsum.

Toha Machsum datang bertamu ke kampus Unismuh Makassar Jalna Sultan Alauddin Makassar Kamis (20/3/2025).

Prof Andis, sapaan, menyerahkan buku terbarunya yang berjudul “Pappaseng ri Elompugi (Pesan dalam Syair Bugis)”.

Buku ini merupakan rangkuman dari serial siaran radio berisi pesan moral berbasis sastra Bugis yang telah disiarkan selama beberapa bulan terakhir di Radio Venus.

Selain itu, Prof Andis juga menyerahkan buku “Pemertahanan Bahasa Indonesia”.

“Harapannya, buku ini dapat menjadi salah satu referensi dalam pengembangan literasi dan pemertahanan bahasa daerah,” kata Prof Andis.

Kunjungan Kepala Balai Bahasa Sulsel Toha Machsum datang silaturahmi dan pembahasan rencana kerja tahun 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Senat, Menara Iqra Lantai 17, kampus Unismuh, Kamis, 20 Maret 2025

Kegiatan ini difasilitasi Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerja Sama dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh Makassar. Diskusi dipandu Ketua LPBKUI Unismuh, Maharida, M.Pd.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Toha Machsum, menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi yang telah terjalin selama ini.

“Kerjasama antara Balai Bahasa dan Unismuh sudah berjalan cukup lama, namun ada kebutuhan untuk memperkuat implementasi melalui penandatanganan dokumen rencana kerja yang lebih terstruktur,” ungkap Toha.

Toha menjelaskan bahwa Balai Bahasa memiliki beberapa program prioritas yang diharapkan dapat bersinergi dengan program di Unismuh Makassar.

Salah satunya adalah program internasionalisasi Bahasa Indonesia melalui pengembangan bahan ajar dan peningkatan kompetensi pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

“Selama ini sudah ada kegiatan penyuluhan, penerbitan kamus, dan pembinaan bahasa yang kita lakukan bersama. Namun, pencatatan formal terkait kerja sama ini yang perlu segera kita lengkapi,” katanya.

Toha juga menyoroti pentingnya revitalisasi bahasa daerah yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi.