Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Terbaru Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar di Tangan AKBP Aldy Sulaiman, Kejari Menunggu

Setelah Reonald dimutasi, delapan berkas perkara uang palsu di Kabupaten Gowa dinyatakan lengkap atau P21.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
UANG PALSU - Andi Ibrahim tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Foto Kolase: Andi Ibrahim (Istimewa) dan barang bukti uang palsu yang diamankan dari UIN Alauddin Makassar (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar terbaru kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar yang diusut Polres Gowa, Sulawesi Selatan.

Kasus uang palsu UIN Alauddin dibongkar di era AKBP Reonald Simanjuntak Kapolres Gowa.

Terbaru AKBP Reonald Simanjuntak dimutasi ke Polda Metro Jaya.

Ia digantikan AKBP Muh Aldy Sulaiman saat kasus uang palsu masih bergulir.

Reonald menjabat Kasubbidpenmas Bidhumas.

Setelah Reonald dimutasi, delapan berkas perkara uang palsu di Kabupaten Gowa dinyatakan lengkap atau P21.

Total berkas sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar sebanyak 15 berkas.

Sehingga, sisa berkas lainnya masih dalam tahapan pelengkapan berkas

Kasi Pidum Kejari Gowa, Nurdaliah, mengatakan dari 15 berkas perkara yang dilimpahkan oleh Polres Gowa baru delapan dinyatakan lengkap atau P21. 

Sisanya kata dia, masih akan dilengkapi oleh penyidik Polres Gowa. 

"Sudah ada P21 sebagian dan sebagian lagi masih dilengkapi," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

Dia membeberkan  berkas perkara tersebut akan masuk tahap 2 atau penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik Polres Gowa ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Rencananya tahap dua ini akan berlangsung besok.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi mengatakan, 8 berkas yang akan tahap 2 ini terbagi 3 klaster. 

Pertama, klaster tersangka yang memproduksi atau membuat uang rupiah palsu. 

"Kedua, klaster tersangka yang mengedarkan uang rupiah palsu dan ketiga, klister tersangka yang menerima uang rupiah palsu," jelasnya. 

Berkas yang akan tahap 2 ini telah dinyatakan lengkap oleh JPU Kejari Gowa.

Sedangkan, 7 berkas lainnya masih perlu dilengkapi dan dalam koordinasi dengan penyidik Polres Gowa.

Dari informasi dihimpun Tribun Timur, berkas perkara sindikat uang palsu yakni Annar Salahuddin Sampetoding belum dinyatakan P21 atau masih dilengkapi penyidik.

Annar Sampetoding Dijebloskan ke Rutan

Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) ditahan di Rutan Kelas 1 Makassar setelah dinyatakan sembuh.

Sebelumnya pengusaha itu syok dan drop usai ditetapkan tersangka.

AKBP Reonald Simanjuntak membeberkan alasan ASS dititipkan di Rutan Makassar

Menurutnya, Annar ditahan di Rutan Makassar setelah dianggap sembuh usai menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Makassar.

"Saat ini sudah kita lanjutkan penahanannya di Rutan Makassar karena kualitas fasilitas kesehatan lebih memadai di sana dan untuk memperlancar proses penyidikan," jelasnya saat ditemui di Hotel Claro , Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (9/1/2025).

Selain itu Reonald menyebut alasan Annar ditahan dan dititipkan di Rutan Makassar ruang tahanan di Polres Gowa penuh.

"Kondisi dari awal ASS sudah sakit sehingga kita bantarkan dan kita memperhitungkan fasilitas medis di Polres dan ruang tahanan Polres Gowa ful, karena umur dan kondisinya juga. Akhirnya kita titipkan di Rutan Makassar," ungkapnya

Menurutnya, Annar akan ditahan di Rutan Makassar sampai penyidikan selesai atau masuk tahap 2. 

Jika sudah masuk tahap 2 maka penahanannya akan dilanjutkan oleh Jaksa.

"Dari pemeriksaan dia ASS termasuk mendanai. Jadi ASS dan AI yang menandai (uang palsu)," kata Reonald
Simanjuntak

Menyoal tersangka Annar mendapatkan perlakuan khusus sebab dia tak pernah ditampilkan dan ditahan setelah ditetapkan tersangka.

Reonald pun menegaskan tidak ada perlakuan khusus bagi para tersangka. Termasuk untuk Annar Salahuddin Sampetoding.

"Yang pasti tidak ada perbedaan dengan yang lain, semuanya sama," ucapnya

Ditanyai soal apakah Annar yang menyuruh Syahruna belajar membuat uang palsu.

Reonald tidak banyak berspekulasi saat ditanyai soal Annar yang menyuruh Syahruna untuk belajar membuat uang palsu.

Pihaknya juga masih memburu dua orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

Bongkar Kasus Uang Palsu UIN

AKBP Reonald Simanjuntak berhasil membongkar kasus uang palsu di UIN Alauddin.

Tidak sedikit warganet menyampaikan terima kasih kepada AKBP Reonald Simanjuntak karena menyelamatkan Sulsel dari peredaran uang palsu.

Apalagi Andi Ibrahim dan Syahruna sudah dua tahun memproduksi uang palsu dari kampus UIN Alauddin Makassar.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald mengatakan pelaku utama pencetak uang palsu berinisial MS.

"Pelaku utamanya ini MS. MS inilah pencetak atau tokoh utama yang memalsukan uang palsu tersebut," kata AKBP Reonald saat live di Tribun Timur.com, Kamis (19/12/2024)

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini menyebut jika para tersangka ini berpendidikan tinggi. 

Termasuk kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar (UINAM), AI atau Dr Andi Ibrahim.

AKBP Reonald menjelaskan dua tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam pengungkapan sindikat pencetak dan pengedar uang palsu ini.

Di dua TKP ini polisi menyita seratusan lebih barang bukti.

TKP pertama disebut Reonald, di sebuah rumah di Jl Sunu Makassar, ditemukan seratusan jenis barang bukti .

Kemudian dalam pengembangan polisi, menunjukkan ke TKP ke dua di gedung perpustakaan UIN Alauddin Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Gowa Sulsel.

Di situ, polisi berhasil menyita ratusan barang bukti termasuk mesin cetak uang palsu berukuran besar.

Pengungkapan barang bukti ini juga berkat bantuan Rektor UINAM, Prof Hamdan Juhannis.

Menurut Reonald, berkat peran Prof Juhannis sehingga polisi dapat terbantu menemukan barang bukti uang palsu.

"Rektor langsung membuka ruang kepada kami, dan mengajak kami untuk bersama-sama untuk mencari barang bukti dan ditemukan di gedung perpustakaan," jelasnya.

Bahkan kata dia, Rektor UINAN meminta polisi agar mengusut tuntas kasus sindikat uang palsu ini sampai ke akar-akarnya.

"Bahkan jika masih ada oknum di kampus tersebut terlibat, rektor meninta agar ditegakkan hukum seadil-adilnya," jelas Reonald Simanjuntak.

Tugas berat Kapolres Baru

Salah satu tugas berat AKBP Muh Aldy Sulaiman ialah mengusut kasus uang palsu UIN Alauddin.

Ada dua buron kasus uang palsu UIN Alauddin belum ditangkap.

AKBP Reonald Simanjuntak tak pernah membocorkan dua buron uang palsu UIN Alauddin.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved