Jalan Rusak di Jeneponto
Respon Keluhan Warga, Pj Bupati Jeneponto Surati BBPJN Perbaiki Jalan Rusak Simpang Lima Tamtur
Pj Bupati Jeneponto respon keluhan warga soal jalan rusak Simpang Lima Tamtur dengan menyurat BBPJN untuk segera diperbaiki..
Penulis: Muh. Agung Putra Pratama | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Kerusakan jalan di beberapa titik di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat keluhan dari masyarakat, termasuk di Simpang Lima Taman Turatea, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu.
Lokasinya berada di pusat kota menjadikannya salah satu jalan yang paling sering disoroti.
Pj Bupati Jeneponto, Reza Faisal Saleh, merespons keluhan tersebut dengan menyurat ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan (BBPJN Sulsel) untuk memperbaiki jalan rusak di lokasi tersebut.
"Saya sudah meminta Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Jeneponto untuk mengirim surat ke BBPJN Sulsel agar segera melakukan perbaikan," kata Reza melalui pesan WhatsApp, Selasa (18/3/2025).
Marka jalan Simpang Lima Tamtur yang berwarna kuning menandakan bahwa jalan tersebut merupakan jalan transnasional yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, Reza masih menunggu respon dari BBPJN Sulsel sebagai perwakilan Kementerian PUPR di provinsi.
"Saya belum mendapat laporan dari Dinas PUPR Jeneponto mengenai balasan surat dari kementerian," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, seorang ASN yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tersebut.
Di sana, banyak ditemukan jalan berlubang dan tergenang air.
Ia bahkan pernah terjatuh akibat licinnya permukaan jalan yang tergenang air.
"Saya pernah jatuh di sana karena menghindari mobil yang tiba-tiba berbelok arah, saya jatuh karena mengerem mendadak, dan jalanannya sangat licin," ujarnya kepada Tribun Timur di Masjid Agung Jeneponto.
Jalan yang menurun menyebabkan air terus mengalir, ditambah tidak adanya drainase bawah tanah yang memadai untuk mengalirkan air.
"Jangankan motor, coba jalan kaki di genangan air di sana pasti jatuh, karena sangat licin," katanya.
Di waktu hampir bersamaan, seorang pemotor dari luar daerah juga terjatuh di lokasi yang sama.
"Kejadiannya sebelum bulan puasa, ada juga orang Bulukumba jatuh di situ. Kalau saya bonceng anak-anak, pelipisnya luka waktu itu, sementara saya terluka di lutut," tuturnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Jeneponto, Mashuri, dihubungi belum memberikan respons.
Bahkan, ia bolos kerja saat Tribun Timur mencoba mengonfirmasi langsung di kantornya, Jumat (7/3/2025).(*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.