Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Toraja, Luwu Raya, hingga Bone Diprediksi Dilanda Cuaca Buruk, Ini Imbauan Gubernur

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi cuaca buruk di wilayah Sulsel bagian utara dan timur.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH
CUACA BURUK - Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat berada di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (17/3/2025). Andi Sudirman mengimbau pemda tak panik hadapi puncak musim hujan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) masih akan menghadapi cuaca buruk di periode Maret - April 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi cuaca buruk di wilayah Sulsel bagian utara dan timur.

Wilayah utara mencakup Kabupaten Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara hingga Luwu Timur.

Sementara daerah di timur meliputi Bone, Wajo hingga ke Sinjai.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meminta pemerintah daerah (pemda) tak panik dalam menghadapi puncak musim hujan.

Andi Sudirman ingin kepala daerah tetap memprioritaskan mitigasi bencana.

"Saya minta kepala daerah semua duduk melaksanakan kegiatan yang sifatnya kesiapsiagaan bukan kepanikan," jelas Andi Sudirman di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (17/3/2025).

Andi Sudirman ingin ada kolaborasi dari berbagai pihak dalam mitigasi bencana.

Melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, BMKG dan pihak lainnya.

Di puncak musim hujan, daerah di utara Sulsel rawan terjadi bencana Hidrometeorologi.

Diantaranya banjir bandang dan longsor di daerah dataran tinggi.

Antisipasi harus segera dilakukan mengingat mobilisasi masyarakat akan semakin meningkat di jalur-jalur mudik.

Daerah pesisir yang rawan terjadi banjir juga arus jadi perhatian di periode mudik.

"Wilayah Tenggara (Sulsel) rawan banjir, bahkan mungkin banjir rob. Oleh karena itu, penting untuk berkoordinasi dalam mengamankan dan mengelola risiko, misalnya dengan rekayasa lalu lintas buka tutup," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor Gubernur Sulsel pada Minggu (16/3/2025)

Jika ada peringatan dini BMKG di zona rawan longsor dan banjir rob, Dwikorita ingin memastikan tidak ada kendaraan yang melintas.

"karena peringatan dini tersebut biasanya berlaku hingga 3 jam," jelasnya.

Untuk penerbangan, Rita menjelaskan bahwa 6 jam sebelum pilot atau maskapai penerbangan melakukan penerbangan, mereka sudah mendapatkan prakiraan cuaca di sepanjang jalur penerbangan. Dengan demikian, maskapai sudah dapat merencanakan jalur penerbangan yang aman.

"Misalnya ada risiko erupsi gunung api, risiko turbulensi, semuanya dapat diketahui. Awan kumulonimbus juga bisa terdeteksi dan informasi ini selalu diperbarui, sehingga penerbangan dapat direncanakan dengan tepat dan aman," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman menjelaskan peremuannya dengan Kepala BMKG ini bertujuan untuk memberikan data terkait potensi daerah rawan bencana di Sulawesi Selatan.

Kususnya dalam menghadapi arus mudik Lebaran.

"Kami menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat dan menerima data terkait potensi daerah rawan, khususnya untuk mudik Lebaran nanti. Seperti kita ketahui, di daerah utara Provinsi Sulawesi Selatan ini kemiringan medannya cukup ekstrem sehingga potensi longsor sangat besar," ucapnya.

Dengan data yang diberikan BMKG, pemerintah dapat segera melakukan mitigasi melalui Tim Terpadu Tanggap Bencana.

Data tersebut sudah tersedia sejak 6 hari, 3 hari, bahkan real-time.

Data bisa mulai diakses sejak 3 jam hingga 30 menit sebelumnya.

Jufri menjelaskan data potensi longsor yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, agar alat berat dapat disiapkan di sekitar lokasi potensi longsor.

Kemudian, Dinas Perhubungan bersama Polres setempat dapat melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalan untuk menghindari bencana bagi para pemudik.

 

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved