Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

Gaji PNS Dipotong 2,5 Persen untuk Zakat, Bagaimana Hitungan Tepatnya?

Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Rabu (12/3/2025), hadir Ketua Laznas BMH Sulsel, Kadir dan Manager Prodaya Laznas BMH Sulsel, Basori Shobirin.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
BAYAR ZAKAT - Ketua Laznas BMH Sulsel, Kadir (tengah) dan Manager Prodaya Laznas BMH Sulsel, Basori Shobirin (kiri) dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Rabu (12/3/2025). Mereka memaparkan soal hitung-hitungan bayar zakat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) Sulawesi Selatan merupakan Lembaga amil zakat yang menghimpun zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan dana sosial CSR perusahaan.

Masyarakat yang ingin bayar zakat selama ramadan, Laznas BMH menghadirkan layanan kemudahan.

Dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur edisi Rabu (12/3/2025), hadir Ketua Laznas BMH Sulsel, Kadir dan Manager Prodaya Laznas BMH Sulsel, Basori Shobirin.

Mereka memaparkan seperti apa layanan dan penghitungan zakat yang tepat.

Dipandu Host I Luh Devi Sania, berikut petikan wawancaranya:

Kesibukan layani zakat masyarakat?

Kadir: Sejak awal Ramadan sudah mulai terasa, meskipun belum terlalu padat. Biasanya, kepadatan meningkat di pertengahan Ramadan dan mencapai puncaknya di 10 hari terakhir. Hal ini karena masyarakat melihat banyak keutamaan di akhir Ramadan, seperti malam Lailatul Qadar, itikaf, dan keinginan untuk memanfaatkan sisa waktu Ramadan sebaik mungkin.

Kiprah BMH?

Kadir: BMH telah berkiprah sejak tahun 2001 secara legal. Meskipun sebelumnya sudah berjalan sebagai lembaga zakat berbasis ormas dan kepesantrenan, namun secara resmi mendapatkan legalitas dari pemerintah sejak tahun 2001. Artinya, sudah 24 tahun BMH berkontribusi untuk masyarakat.

Tantangan terbesar?

Kadir: Edukasi kepada masyarakat tentang zakat, infak, dan sedekah. Sebagai Amil, kami memiliki tugas untuk terus memberikan pemahaman, mendatangi masyarakat, serta memberikan penjelasan terkait pentingnya zakat. Walaupun ada masyarakat yang sudah paham, selalu ada generasi baru yang perlu diberikan edukasi, sehingga perlu adanya improvisasi dalam cara penyampaian.

Program baru Ramadan ini?

Basori: Program charity seperti buka puasa bersama, Dapur Bahagia untuk membantu masyarakat, penyaluran paket bantuan, edukasi zakat kepada masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedalaman.

Layanan kemudahan zakat?

Kadir: Salah satunya adalah sistem jemput bola dengan menyediakan stan penerimaan zakat di beberapa lokasi strategis, khususnya di Makassar yang memiliki 10 titik. Selain itu, layanan juga tersedia di beberapa daerah seperti Kabupaten Maros, Parepare, Luwu Utara, Palopo, Luwu Timur, Bone, dan Bulukumba.

Layanan lain?

Kadir: Kami juga menyediakan layanan jemput zakat. Melalui call center yang telah disediakan, masyarakat dapat menghubungi tim lapangan, sehingga mereka tidak perlu datang langsung ke stan zakat. Kami juga menyediakan metode pembayaran digital seperti QRIS dan transfer rekening untuk mempermudah pembayaran zakat.

Setiap transaksi akan mendapatkan konfirmasi. Misalnya, jika seseorang membayar zakat harta atau zakat fitrah, mereka dapat mengonfirmasi jumlah dan tujuan pembayaran. Semua transaksi ini dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi PSAK 109 tentang zakat, infak, dan sedekah.

Titik layanan di Makassar?

Kadir: Alfamidi Perintis (depan Telkomas), Alfamidi Goa Ria Sudiang, Depan Polsek Tamalanrea, Alfamart Sudiang, DEAL Coffee Moncongloe, Warkop Adifa BTP, Masjid Victoria Moncongloe, Masjid Hubbul Quran Mangga 3, Masjid Al-Badri Moncongloe, Cat Warna Abadi Perintis (samping UIM).

Layanan jemput bola?

Kadir: Kami memiliki sekitar 10 orang tim lapangan yang aktif setiap hari, baik di Ramadan maupun di luar Ramadan. Di bulan Ramadan, intensitas layanan jemput zakat semakin meningkat karena permintaan masyarakat lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Akses layanan?

Basori: Masyarakat dapat mengakses layanan ini melalui WhatsApp atau mengunjungi website resmi BMH di www.bmh.or.id. Di website tersebut, tersedia informasi tentang kantor terdekat, kontak, serta alamat lengkap sehingga masyarakat dapat memilih cara pembayaran yang paling nyaman.

Jam operasional?

Kadir: Kantor kami buka dari 07.00 hingga 23.00 untuk melayani masyarakat. Sementara itu, layanan di beberapa stan di lapangan beroperasi hingga 22.00. Tentunya, ada waktu istirahat saat salat dan berbuka puasa, serta di siang hari saat cuaca panas.

Mengukur keberhasilan program zakat?

Basori: BMH beroperasi sepanjang tahun, sehingga di akhir tahun kami melakukan restrategi (restra). Dalam restrategi ini, kami menyusun rencana program, target penerima manfaat, serta anggaran. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan program di berbagai daerah, baik di perkotaan maupun di pelosok, agar layanan kami terus berkembang dan tepat sasaran.

Tantangan daerah pedalaman?

Basori: Faktor geografis dan keterjangkauan. Selain itu, faktor komunikasi juga menjadi kendala. Namun, yang paling penting adalah kesadaran masyarakat tentang zakat. Masih banyak yang beranggapan bahwa zakat adalah kewajiban individu yang bisa disalurkan langsung tanpa melalui lembaga. Oleh karena itu, edukasi menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.

Daerah terpencil?

Kadir: Infrastruktur dan akses menjadi tantangan besar. Misalnya, di daerah Seko, perjalanan bisa memakan waktu satu hari satu malam dengan jalur darat yang sulit ditempuh, bahkan dengan ojek. Alternatifnya, kami bisa menggunakan pesawat yang hanya memakan waktu 15 menit, tetapi kapasitas kursinya terbatas dan jadwal penerbangannya tidak fleksibel.

Pendekatan khusus?

Basori: Kami selalu asesmen awal untuk memahami kebutuhan masyarakat setempat. Kami juga bekerja sama dengan tokoh agama, dai, dan masyarakat setempat agar program berjalan efektif. Pendekatan ini memastikan bahwa program kami benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan dapat berkelanjutan.

Antusiasme masyarakatnya?

Basori: Masyarakat di daerah terpencil justru memiliki antusiasme yang tinggi. Mereka sangat terlibat dalam program-program yang kami jalankan. Bagi kami yang berasal dari kota, pengalaman ini sangat berharga karena bisa berinteraksi langsung dan melihat betapa mereka membutuhkan edukasi dan pendampingan keislaman.

Pengalaman di Toraja Utara?

Basori: Di Toraja Utara, kami memiliki relawan yang sudah bertugas selama tiga tahun untuk membina masyarakat dalam bidang keagamaan. Tantangan utama di sana adalah lingkungan minoritas, akses makanan halal, komunikasi budaya, dan adaptasi sosial.

Namun, keberadaan dai dan relawan yang bertahan di sana adalah sebuah prestasi. Berbagai kegiatan edukasi dan keagamaan telah dilakukan agar masyarakat muslim di sana merasa lebih diperhatikan dan diterima.

Apa program khususnya?

Basori: Saat ini, kami mengadakan Pesantren Ramadan yang diikuti oleh muslim dan mualaf setempat. Program ini berlangsung hingga 26 Ramadan. Selain itu, kami juga mengirimkan hadiah khusus bagi mualaf seperti buku doa, Iqra, mukena, dan sajadah. Tujuannya agar Ramadan mereka kali ini lebih berkesan dan memberikan pemahaman baru tentang ibadah di bulan suci.

Di Toraja Utara program Pesantren Ramadhan sudah dimulai sejak awal Ramadan. Kami juga mengirimkan hadiah untuk para mualaf di sana. Ke depan, kami terus berkomitmen untuk hadir di daerah-daerah terpencil agar program edukasi dan zakat dapat berjalan lebih baik serta lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.

Pemahaman zakat di masyarakat?

Kadir: Pemahaman zakat fitrah sudah cukup baik karena hampir semua orang mengetahuinya. Namun, ketika berbicara tentang zakat harta, zakat perdagangan, zakat penghasilan, zakat emas, dan zakat pertanian, banyak yang belum memahami syarat dan ketentuannya. Salah satu kendala adalah kurangnya edukasi tentang haul (periode waktu) dan nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati).

Contoh kasus terkait kesalahan?

Kadir: Misalnya, dalam perjalanan dari Makassar ke Sidrap, ada seorang ibu yang mengeluarkan zakat pertanian sebesar 2,5 persen. Saya kemudian menjelaskan bahwa zakat pertanian berbeda dari zakat harta. Zakat pertanian memiliki haul setiap kali panen dan nisabnya setara dengan 520 kg beras. 

Besar zakatnya pun bukan 2,5 persen, melainkan 5 persen jika menggunakan irigasi dan 10 persen jika mengandalkan air hujan. Setelah mengetahui hal ini, ibu tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji untuk memperbaikinya.

Bagaimana dengan zakat harta?

Kadir: Banyak yang mengira zakat harta dihitung dari pendapatan selama setahun. Padahal, yang dizakati adalah harta yang tersimpan selama setahun, setelah dikurangi utang dan ditambah piutang lancar. Ada juga yang bertanya apakah bisa membayar zakat jika hartanya belum mencapai nisab. Jawabannya, jika belum mencapai nisab, maka tidak wajib zakat. Namun, bisa tetap bersedekah atau berinfak sesuai kemampuan.

Sering dikonsultasikan masyarakat?

Kadir: Terkait jumlah zakat yang harus dibayarkan, perbedaan zakat pertambangan, serta zakat barang temuan yang besarannya 20 persen. Selain itu, banyak juga yang berkonsultasi mengenai zakat bagi PNS yang gajinya sudah dipotong untuk zakat, apakah masih perlu membayar lagi atau tidak.

Bagaimana zakat bagi PNS?

Kadir: Jika seorang PNS membayar zakat bulanan sebesar 2,5 persen dari gajinya, misalnya Rp250 ribu per bulan, maka dalam setahun ia sudah membayar Rp3 juta. Namun, ia tetap harus menghitung total hartanya di akhir tahun.

Jika misalnya tabungannya mencapai Rp1 miliar, zakatnya sebesar 2,5 persen atau Rp25 juta. Maka ia hanya perlu membayar sisanya, yaitu Rp22 juta setelah dikurangi Rp3 juta yang sudah dikeluarkan.

Jika kurang dari nisab?

Kadir: Jika tabungan hanya Rp100 juta, sementara nisab atau batas minimalnya sekarang Rp141 juta karena harga emas Rp1,6-Rp1,7 juta, maka ia tidak wajib membayar zakat. Uang yang sudah dikeluarkan tetap bernilai sebagai infak dan bukan zakat.

Kerja sama lembaga lain?

Basori: Dalam menjalankan program, BMH melibatkan masyarakat, tokoh setempat, dan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk memastikan program berjalan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Program BMH berjalan sepanjang tahun, tidak hanya di Ramadan. Kami memiliki program sosial, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan yang sudah dirancang sejak awal tahun.

Pendampingan mustahik?

Basori: Mustahik dibagi menjadi dua jenis, mereka yang masih produktif dan yang tidak produktif. Mustahik produktif biasanya dibantu modal usaha, sementara yang tidak produktif, seperti lansia dan penyandang disabilitas, menerima bantuan kebutuhan pokok.

Prosedur penyaluran zakat?

Kadir: Kami melakukan asesmen untuk memastikan penerima manfaat sesuai dengan kategori asnaf, seperti miskin atau mualaf. Bantuan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya beasiswa untuk pendidikan atau sembako untuk kebutuhan pokok.

Transparansi penyaluran zakat?

Kadir: BMH adalah lembaga resmi yang diawasi oleh pemerintah. Kami rutin melaporkan ke Baznas dan Kemenag, serta melakukan audit akuntan publik. Selain itu, kami juga mempublikasikan laporan program di media sosial dan bekerja sama dengan media.

Zakat dari hasil korupsi?

Kadir: Tidak boleh. Zakat harus berasal dari harta yang halal. Oleh karena itu, dalam kuitansi penerimaan zakat BMH, sudah dicantumkan bahwa zakat tidak boleh berasal dari hasil korupsi atau sumber haram lainnya.

Program pemberdayaan ekonomi?

Kadir: Kami memiliki program ekonomi umat yang bekerja sama dengan Kementerian Agama, serta program One Pesantren, One Product untuk membangun kemandirian ekonomi di pesantren. Kami juga mendukung budidaya tanaman seperti singkong, lengkeng, dan jambu biji.

Membantu korban bencana?

Kadir: BMH selalu hadir dalam situasi bencana, termasuk membantu korban banjir di Makassar dan menyalurkan bantuan ke Palestina dalam krisis kemanusiaan.

Menjaga kepercayaan masyarakat?

Basori: Kami melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dana dan memastikan kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan program. Selain itu, kami menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk transparansi, seperti media cetak, digital, dan sosial media.

(Tribun-Timur.com/hasriyani latif)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved