Rekam Jejak Ali Rahman Bupati Way Kanan Lampung, Meninggal Setelah Sebulan Menjabat
Adapun Ali Rahman baru menjabat sebagai Bupati Way Kanan selama sebulan, setelah dilantik di Istana Kepresidenan pada Kamis 20 Februari lalu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak Ali Rahman Bupati Way Kanan, Provinsi Lampung.
Ali Rahman meninggal dunia di usia 54 tahun di Rumah Sakit Abdul Moeleok (RSAM), Bandar Lampung, Senin (10/3/2025).
Adapun Ali Rahman baru menjabat sebagai Bupati Way Kanan selama sebulan, setelah dilantik di Istana Kepresidenan pada Kamis 20 Februari lalu.
Ia adalah Bupati Way Kanan periode 2025-2030.
Kerabat almarhum, Aiptu Cucu Ahyani, membenarkan kabar duka tersebut.
Cucu mengatakan, Ali Rahman meninggal dunia pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 11.40 WIB.
"Benar (meninggal dunia), tadi baru diberangkatkan ke Way Kanan, ke Blambangan Umpu," kata Cucu, Senin siang.
Cucu Ahyani mengungkap, usai pulang umrah tiga hari lalu, Bupati Ali Rahman sempat mengeluh sakit kepadanya.
"Melaporkan kepada saya kalau dadanya sakit. Alhamdulillah saya 'kerokin' di rumahnya di Palm Hajimena, Lampung Selatan dan alhamdulillah agak enakan," ujar Aiptu Cucu.
Kemudian hari ini dibawa ke rumah sakit dan mendadak meninggal dunia pada pukul 11.04 WIB.
"Pagi ini mendapat info beliau meninggal dunia di ruang ICU," katanya.
Dia mengatakan bahwa almarhum memiliki riwayat komplikasi penyakit.
"Beliau ada riwayat komplikasi, tapi beliau nggak pernah merasa badannya sakit," katanya.
Cucu mengatakan, jenazah almarhum sudah dibawa untuk disemayamkan di rumah duka yang berada di Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan.
Diketahui, Ali Rahman yang berpasangan dengan Ayu Asalasiyah nomor urut 2 ini terpilih jadi bupati Way Kanan lewat Pemilu Serentak 2024. Dari penghitungan suara, Ali Rahman meraih 53 persen, lebih unggul dari Resmen Khadapi-Cik Raden.
Sosok Ali Rahman
Ali Rahman lahir di Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, pada 10 Agustus 1970.
Sejak kecil, Ali Rahman menunjukkan tekad dan semangat yang tinggi dalam menempuh pendidikan.
Ia mengawali perjalanan pendidikannya di SD Negeri Batin Baru pada 1976 hingga 1982.
Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia melanjutkan studi ke SMP Negeri 1 Blambangan Umpu dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada 1985.
Pendidikan menengahnya diteruskan di SMA Negeri 3 Bogor, dan ia lulus pada 1988.
Tidak berhenti di situ, Ali Rahman melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), di mana ia meraih gelar Drs. pada 1995.
Gelar ini memperkuat kompetensinya di bidang administrasi dan tata kelola pemerintahan, memberikan landasan yang kokoh dalam perjalanan kariernya yang luar biasa.
Ali Rahman tidak hanya berfokus pada bidang administrasi, namun juga memperluas wawasan dengan menempuh pendidikan Magister Teknik di Universitas Bandar Lampung dan berhasil memperoleh gelar M.T. pada tahun 2013.
Latar belakang pendidikan yang beragam ini memberikan wawasan mendalam yang sangat mendukung peranannya di sektor publik, khususnya dalam hal pembangunan dan pengelolaan sumber daya daerah.
Karier birokrat Ali Rahman dimulai pada usia muda, yakni 22 tahun.
Pada 3 Mei 1993, ia diangkat sebagai Kepala Seksi Pembangunan di Kecamatan Bahuga, yang saat itu berada di bawah administrasi Kabupaten Lampung Utara.
Tiga tahun kemudian, pada 4 Juni 1996, ia berpindah tugas ke Kecamatan Blambangan Umpu dengan jabatan yang sama.
Ketika Kabupaten Way Kanan resmi terbentuk pada 27 April 1999, Ali Rahman mendapat penugasan sebagai Camat Pembantu di Kecamatan Way Tuba pada 27 Juni 2000.
Ali Rahman kemudian dipercaya menjadi Penjabat (Pj) Sekretaris Kecamatan Way Tuba pada 7 Februari 2001, dan merangkap sebagai Pj Camat Tuba pada Mei 2001.
Tugas-tugas ini memperlihatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang matang.
Pada 13 Juli 2005, Tamanuri, Bupati pertama Way Kanan hasil Pilkada, memberikan tanggung jawab baru kepada Ali Rahman sebagai Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Way Kanan.
Lalu, pada 28 April 2008, Ali Rahman diangkat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Way Kanan, sebuah jabatan strategis yang memperlihatkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuannya.
Karier Ali Rahman semakin berkembang saat ia dipindahkan ke Kabupaten Lampung Selatan untuk menjabat sebagai Kepala Dinas PU.
Keputusan ini, diduga dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Rycko Menoza SZP, putra Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin ZP.
Setelah tiga tahun bertugas di Lampung Selatan, Ali Rahman kembali ke Pemerintah Provinsi Lampung pada 3 Juli 2013, dan diangkat sebagai Kepala Dinas Bina Marga.
Tak lama setelah itu, ia dipercaya menjadi Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada 2014.
Pada 30 Desember 2016, Ali Rahman kembali ke kampung halamannya, Way Kanan, dan diangkat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Way Kanan.
Lalu, pada 2019, ia dipromosikan menjadi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Way Kanan, menunjukkan bahwa kariernya selalu berada dalam jalur yang terus berkembang.
Pada Pilkada 2020, Ali Rahman terpilih sebagai Wakil Bupati Way Kanan, mendampingi Raden Adipati Surya sebagai Bupati. Mereka dilantik pada 26 Februari 2021.
Puncak dari karier Ali Rahman terjadi pada Pilkada Serentak 2024. Ali yang berpasangan dengan Ayu Asalasiyah, berhasil memenangkan Pilkada.
Ali Rahman-Ayu ditetapkan sebagai bupati-wabup terpilih setelah memperoleh suara 130.321 atau 53,50 persen dari total suara sah.
Penuhi Keinginan Terakhir Almarhum
Bupati Way Kanan, Ali Rahman, sempat mengungkap keinginannya menghadirkan Buya Arrazy sebelum meninggal dunia pada Senin 10 Maret 2025.
Keinginan mendiang Ali Rahman tersebut diungkap oleh sang paman, yakni Aiptu Cucu Ahyani.
Menurut Cucu Ahyani, Ali Rahman minta dihadirkan Buya Arrazy di acara pernikahan anaknya, M Galang Putra Rahman dengan dr Sasa Chalim Nur Syajarotuddur atau adik dari Wakil Gubernur Lampung dr Jihan Nurlela.
Dan Cucu Ahyani bersyukur, keluarga akhirnya bisa mengundang dan menghadirkan Buya Arrazy di acara pernikahan putranya beberapa waktu lalu, sesuai dengan keinginan Ali Rahman.
"Jadi sebelum Ali Rahman meninggal dunia, dia sempat meminta saya untuk menghadirkan Buya Arrazy ke acara pernikahan anaknya Galang dan Sasa," kata paman Bupati Ali Rahman, Aiptu Cucu Ahyani saat diwawancarai Tribun Lampung di depan ruang jenazah RSUDAM, Bandar Lampung, Senin (10/3/2025).
Anggota Ditpamovit Polda Lampung ini mengatakan, dirinya sempat menawarkan untuk mengundang penceramah ustaz lainnya, tapi ditolak.
Ali Rahman hanya ingin Buya Arrazy. Dan dia bersyukur akhirnya bisa memenuhi keinginan keponakannya tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Singgung Pep Guardiola, Jose Mourinho Jelang Lawan Bhayangkara |
![]() |
---|
Nasib TNI Kopda Bazarah Usai Terbukti Tembak Mati Polisi di Lokasi Judi Sabung Ayam |
![]() |
---|
TNI Kopda Bazarah Tak Terima Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Tembak 3 Polisi Saat Judi Sabung Ayam |
![]() |
---|
Siapa Kopda Bazarsah? Anggota TNI Tembak Tiga Polisi di Lampung Dituntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Bidan Desa asal Lampung Menangis Dapat Bantuan Tak Terduga di Masjidil Haram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.