Anak Pendek Belum Tentu Stunting, Dokter Biodika Klinik Beberkan Peran Ibu dalam Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak menjadi salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas generasi mendatang.
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Tumbuh kembang anak menjadi salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas generasi mendatang.
Namun, di Makassar, kendala yang sering ditemui adalah masalah perkembangan dan emosional anak.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang, dr. Merlyn Meta Astari, Sp.A (K), dalam pemaparannya mengenai stunting dan dampaknya terhadap tumbuh kembang anak.
Alumni Unhas tersebut berpraktik di Biodika Klinik, Jl. Lasinrang, Makassar. Menurutnya, pertumbuhan dan perkembangan anak meskipun berbeda, namun tidak bisa dipisahkan.
“Stunting sering dikaitkan dengan kekurangan nutrisi, dan secara umum, anak yang pendek secara fisik dinilai sebagai stunting. Namun, perlu ditegaskan bahwa hal tersebut tidak selalu benar. Fisik yang pendek bisa saja disebabkan oleh faktor genetik,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Merlyn menjelaskan bahwa stunting harus dinilai dari beberapa aspek, seperti usia berat (weight age), usia tinggi (height age), dan usia kronologis anak.
“Jadi, tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa anak stunting hanya dari penampilan fisiknya saja,” tambahnya.
Dokter Merlyn menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum anak lahir.
“Targetnya adalah anak sekolah, terutama remaja putri. Jika mereka diberikan gizi yang baik dan terhindar dari anemia, hasilnya pasti akan baik,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa stunting tidak bisa hanya diatasi dengan fokus pada anak yang terpapar saja, melainkan harus dimulai dari remaja.
“Sejak dini, gizinya harus dipastikan baik. Jadi, tidak bisa hanya anaknya saja yang diperbaiki, tapi harus dari awal, bahkan sebelum ia menjadi ibu,” tegasnya.
Diketahui, pemerintah telah berupaya memfasilitasi hal ini melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Namun, peran serta masyarakat, terutama para ibu, sangat penting dalam mencegah stunting.
Menurut dr. Merlyn, tingkat pengetahuan ibu menjadi faktor paling mendasar dalam mencegah stunting.
“Risiko stunting salah satunya disebabkan oleh pemberian ASI yang tidak eksklusif, anak sering sakit karena imunisasi tidak lengkap, dan kekurangan gizi kronis. Selain itu, penyakit dasar yang diderita anak juga bisa memengaruhi,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa nutrisi, imunisasi, dan stimulasi sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.