Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Muammar Bakry

Ramadan dengan Cinta 9: Fatwa Cinta

Bisa relatif tergantung cara pandang orang menilai cinta itu. Jika didasari atas nilai baik, maka akan menampilkan cinta yang berkualitas.

|
Editor: Sudirman
DOK TRIBUN TIMUR
Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf dan Rektor Universitas Islam Makassar, Prof Dr Muammar Bakry Lc MA. Dalam Ramadhan 2025 atau Ramadhan1446 H, Muammar Bakry menulis kolom Ramadhan dengan Cinta seriap hari yang diterbitkan di Tribin Timur cetak. 

Ditambahkan oleh beliau, apabila seseorang pergi berjumpa dengan kekasihnya, pasukannya akan ikut bersamanya, cinta berada di depan mengawal perjalanannya, harapan dan rindu menuntun jalannya, jika telah sampai ke tempat tujuannya kekasih menyambut dengan riang dan gembira. 

Abu Bakar al-Warraq berkata, Khalifah al-Makmun bertanya kepada Bin Thahir tentang cinta, dijawab wahai Amirul Mukminin “Ketika jiwa berseberangan diterangi oleh keterpautan hati, secercah cahaya akan terpancar darinya, menerangi batin anggota tubuhnya, lalu bergerak mengikuti indahnya alam sehingga terpancar kehidupan jiwa yang dibalut dengan cinta.

Hammad al-Rawiyah ditanya tentang cinta, dijawab bahwa cinta adalah pohon akarnya adalah pikiran, dahannya kenangan, rantingnya begadang, daunnya penyakit buahnya adalah kematian. Cinta seperti ini adalah cinta destruktif yang merusak ekosistem diri dan lingkungan.

Abu Bakar al-Warraq berkata Esensi cinta adalah menyaksikan kekasih setiap saat, selain kekasih bisa jadi penghalang. Diawali dengan kepasrahan dan keyakinan, dengan itu mengantar orang-orang yang bertakwa di sorga kenikmatan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved