Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amran Sulaiman

Keberanian Menteri asal Sulsel Bongkar Kecurangan ‘Perusahaan Ditutup, Izin Dicabut’

Menteri asal Sulawesi Selatan, Andi Amran Sulaiman berani membongkar kecurangan Minyakita. 

Editor: Muh Hasim Arfah
IG Amran Sulaiman
SIDANG MINYAKITA- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman ketika inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/3/2025). Menteri asal Sulawesi Selatan ini menemukan takaran Minyakita tak sesuai dengan takaran yang tertera di bungkusnya. 

Andi Amran Sulaiman juga menindak 27 mafia pupuk yang merugikan petani Rp3,23 triliun.

"Sebanyak 4 perusahaan yang memproduksi pupuk NPK terkategori palsu dan 23 perusahaan yang memproduksi pupuk di bawah standar komposisi pupuk yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian," kata Amran dalam rilis resminya, Selasa (26/11/2024) lalu.

Amran menegaskan petani paling dirugikan dari kasus mafia pupuk ini dengan potensi kerugian mencapai Rp3,23 triliun. Sedangkan potensi kerugian negara menyentuh Rp316 miliar.

Karier 

Setelah lulus, Sulaiman bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV.

Ia memulai kariernya sebagai kepala operasi lapangan di sebuah pabrik gula pada tahun 1994, dan dipromosikan sebanyak 4 kali selama enam tahun pertamanya di perusahaan tersebut, dengan puncaknya sebagai kepala logistik.

Dia mengundurkan diri setelah 15 tahun.

Kemudian, ia mendirikan bisnisnya sendiri, dimulai dengan patennya atas racun tikus (bernama "Tiran" sebagai akronim dari Tikus diracun Amran) dan berkembang pesat, mencakup 10 perusahaan dengan pendapatan tahunan gabungan mendekati US$1 miliar pada tahun 2014.

Ia menerima penghargaan sipil Satyalancana Pembangunan dari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.

Joko Widodo mengumumkan pengangkatannya sebagai Menteri Pertanian pada 26 Oktober 2014 (Di Lantik Kembali 25 Oktober 2023), dan ia dilantik keesokan harinya.

Ia kemudian menjadi menteri dengan kekayaan bersih tertinggi yang dilaporkan, senilai Rp330,8 miliar pada November 2014.

Target kementeriannya adalah swasembada 4 komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedelai, dan gula dalam waktu 3 tahun serta perbaikan sistem irigasi di 11 provinsi di Indonesia.

Ia berhasil selamat dari dua perombakan kabinet yang dilakukan oleh Widodo, yang dilakukan masing-masing pada tahun 2015 dan 2016 meskipun ada rumor awal tentang penggantinya.

Riwayat pendidikan
SD Inpres 10 Mappesangka, Bone
SMP Negeri Ponre, Bone
SMA Negeri Lappariaja, Bone
Sarjana Fakultas Pertanian Unhas 1988–1993
Magister Ilmu Pertanian Unhas 2002–2003
Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008–2012

Kursus dan Seminar
Presentase Pengendalian Hama Tikus di Istana Presiden, Jakarta 1996
SUSKALAK-PIM di Pakatto, Gowa, Sulsel, 1997
Presentase Pengendalian Hama Tikus untuk Kalteng di Istana presiden, Jakarta, 1999
Studi Banding di Singapura, 2002
Seminar Internasional Palm Oil Belt di Malaysia 2002
Studi Banding di Bangkok, Thailand, 2009
Kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd (Perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian Pabrik Gula dan Erawan Power (Pabrik Gula Terbesar di Thailand), 2014

Penghargaan
Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden RI, 2020. 

(tribun-timur.com)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved