Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amran Sulaiman

Kisah Sukses Amran Sulaiman, Jadi Karyawan Upah Rp 150 Ribu dan Naksir Anak Camat

Bahkan ayah empat orang anak ini mengaku pernah menjadi karyawan swasta dengan upah Rp 150 ribu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin emba/tribun-timur.com
Dr Andi Amran Sulaiman, saat menjadi pembicara di acara Silaturahmi Akbar Pemuda dan Mahasiswa Makassar yang Berkarakter Enterpreneurship di gedung AAS Building, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (17/2/2020) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Meraih kesuksesan tidaklah mudah, butuh kerja keras dan kedisiplinan.

Seperti itulah yang diungkapkan Menteri Pertanian RI (2014-2019) Dr Andi Amran Sulaiman, saat menjadi pembicara di acara Silaturahmi Akbar Pemuda dan Mahasiswa Makassar yang Berkarakter Enterpreneurship di gedung AAS Building, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (17/2/2020) siang.

Menurut Amran Sulaiman, kerja keras, kedisiplinan adalah kunci utama meraih kesuksesan.

Sebab, tampa kerja keras dan kedisiplinan, kesuksesan yang diimpikan hanyalah sebatas mimpi.

"Anda mau kaya (sukses)? kerja keras, disiplin, integritas dan harus jujur, itu kuncinya," kata CEO PT Tiran Group tersebut.

Kesuksesan Amran hari ini, kata dia tidak terlepas dari kerja keras dan ketekunanya.

Bahkan ayah empat orang anak ini mengaku pernah menjadi karyawan swasta dengan upah Rp 150 ribu.

"Saya pernah jadi karyawan digaji Rp 150 ribu, begitu magang aku kerja 20 jam. Dari 7000 yang mendaftar 114 yang diterima cuman satu yanig jadi pimpinan, cuman saya," ujar Amran Sulaiman disambut tepuk tangan hadirin.

Selama enam tahun bekerja sebagai karyawan, lanjt Amran, dirinya empat kali mengalami kenaikan pangkat.

"Saya naik pangkat empat kali, tiap tahun saya naik pangkat. Bosan atasan saya lihat, karena aku tanya masih ada kerjaan, masih ada kerjaan?" ujar kakak Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tersebut.

Enam tahun menjadi karyawan, ia pun memilih resign dan memulai bisnisnya sendiri.

Bisnis yang dirintis yaitu dengan membuat produk racun tikus atau pembasmi hama tikus.

"Saya jual racun tikus. Tiran, tikus diracun oleh Amran, itu penemuan saya," terangnya.

Bahkan, saat menjadi karyawan dan hendak memutuskan untuk resign, Amran mengaku mendapatkan masa-masa sulit yang membuatnya untuk makan saja susah.

"Dulu waktu itu untuk makan saja susah, tapi saya tanda tangan resign, aku tekad pada saatnya akan membangun kantor," ungkap Amran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved