Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stok Beras Sulsel Aman

Stok Beras Sulsel 176 Ribu Ton, Cukup Hingga 14 Bulan

Stok beras Sulsel cukup hingga 14 bulan ke depan. Pemerintah pusat menargetkan Bulog untuk menyerap 579 ribu ton beras pada 2025.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
FAQIH/TRIBUN TIMUR
 STOK BERAS – Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat meninjau stok beras di Gudang Bulog Sulselbar beberapa waktu lalu. Cadangan beras Sulsel sebesar 176 ribu ton mencukupi hingga 14 bulan ke depan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Stok beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) dipastikan mencukupi hingga 14 bulan ke depan.

Hal ini ditegaskan Pemimpin Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi.

Serapan beras 2024 yang masih tersedia banyak pada 2025 ini, membuat stok beras di gudang Bulog se-Sulsel mencapai 176 ribu ton.

"Stok hasil serapan 2024 tersedia 176 ribu ton. Jika dibandingkan dengan data konsumsi per kapita per bulan, stok ini cukup untuk bertahan dua bulan jika seluruh Sulawesi gagal panen. Namun, untuk keperluan bantuan pangan, SPHP, dan operasi pasar, stok ini cukup hingga 14 bulan," kata Fahrurozi di Kantor Gubernur Sulsel beberapa waktu lalu.

Dengan jumlah stok tersebut, kebutuhan beras hingga akhir Ramadan dipastikan akan terpenuhi.

Bahkan, Bulog Sulselbar mendapat target tinggi di 2025 ini. Pemerintah pusat meminta Bulog untuk menyerap 579 ribu ton beras di Sulsel.

"Kami diminta untuk melakukan penyetokan ulang hasil panen 2025 sebesar 579 ribu ton," ujar Fahrurozi.

Untuk memenuhi target tersebut, Bulog Sulselbar membutuhkan ruang penyimpanan beras yang cukup. 

Oleh karena itu, Bulog berencana memindahkan stok yang ada saat ini.

"Stok ini akan dipindahkan ke gudang lain agar saat puncak panen, gudang tersedia untuk penyimpanan," lanjutnya. Musim panen petani diprediksi mulai berlangsung pada Maret 2025.

Ketahanan pangan memang menjadi salah satu prioritas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman

Gubernur Andi Sudirman memiliki 8 program prioritas untuk pembangunan Sulsel.

Pertama, memajukan layanan pendidikan, kesehatan, dan sosial keagamaan. 

Kedua, melanjutkan hilirisasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan.

Ketiga, mengembangkan ekonomi pedesaan di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta menangani masalah gizi buruk dan stunting.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved