Lentera Ramadhan 9
Cerdas Beramal
Tapi berapa banyak pahala yang diperoleh setiap hari karena menjadi Pelayan dua masjid: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Oleh: Syamril
TRIBUN-TIMUR.COM - Bayangkan jika Anda menjadi Raja Arab Saudi. Bukan membayangkan tentang berapa banyak harta yang dimiliki yang tidak habis 7 turunan.
Tapi berapa banyak pahala yang diperoleh setiap hari karena menjadi Pelayan dua masjid: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Menyiapkan bangunan masjid yang luas dan megah dan membiayai operasionalnya.
Setiap hari jutaan manusia shalat, thawaf, umroh di dalamnya.
Itulah salah satu cara cerdas beramal. Ada 4 cara cerdas beramal yang dapat dilakukan untuk meraih pahala yang terus mengalir.
Agar mudah diingat disingkat dalam kata FAST yaitu Fasilitasi, Ajarkan, Siapkan kader, Teknologi dimanfaatkan. FAST yang artinya cepat. Harapannya juga cepat dan terus meraih pahala.
Pertama yaitu Fasilitasi. Caranya membangun secara pribadi atau bersama-sama fasilitas yang berguna untuk orang banyak.
Bisa fasilitas ibadah, bisa juga fasilitas pendidikan, sosial, dan lainnya untuk kemaslahatan bersama. Selama bermanfaat maka pahala terus mengalir kepada orang yang berkontribusi. Itulah jalan cerdas beramal yang bisa dilakukan.
Menyiapkan fasilitas yang menjadi sedekah jariyah.
Kedua yaitu mengajarkan. Menyampaikan kebenaran dan mengajak pada kebaikan.
Bukankah orang yang mengajak juga akan berpahala jika ajakannya diamalkan tanpa mengurangi pahala orang yang diajak? Itulah balasan bagi orang yang berdakwah dengan cara apapun dan sekecil apapun. "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat", kata Rasulullah.
Pahala bukan hanya untuk pembicara tapi juga yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Jika ada pengajian maka panitia dan seluruh pihak yang berkontribusi juga mendapatkan pahala.
Ketiga yaitu siapkan kader. Mengapa Islam yang dibawa Rasulullah masih diamalkan hingga sekarang? Itu karena adanya para sahabat sebagai kader-kader yang disiapkan oleh Rasulullah. Para sahabat menyiapkan tabi'in dan seterusnya berlanjut hingga sekarang. Disinilah pentingnya pendidikan khususnya yang menyiapkan kader ulama'.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.