Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Muammar Bakry

Ramadan dengan Cinta 8: Cintah Tanah Air

Artinya tanah air adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seseorang.

|
Editor: Sudirman
DOK TRIBUN TIMUR
Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf dan Rektor Universitas Islam Makassar, Prof Dr Muammar Bakry Lc MA. Dalam Ramadhan 2025 atau Ramadhan1446 H, Muammar Bakry menulis kolom Ramadhan dengan Cinta seriap hari yang diterbitkan di Tribin Timur cetak. 

Anjuran mencintai tanah air ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw sejak dulu.

Salah satu di antaranya ketika Rasulullah mendeklarasikan persaudaraan dan persatuan di kalangan Muhajirin dan Ansor, serta mengakomodasi kepentingan umat Islam, umat Yahudi, dan orang-orang musyrik dalam satu state Negara Madinah.

Ketika Rasulullah hendak tiba dari perjalanan jauh, beliau mempercepat pacu kendaraan yang ditungganginya setelah melihat perbatasan kota Madinah.

Bahkan beliau sampai menggerak-gerakan binatang yang dikendarainya. Itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap tanah airnya (HR Bukhari).

Jika ada ungkapan “Hubbul Wathan minal Iman” cinta tanah air sebagian dari iman, ungkapan ini benar adanya karena tanah air adalah sarana untuk menjalankan perintah agama.

Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma, agamanya tidak terlaksana dengan baik dan sempurna.

Jadi sikap nasionalisme, membela tanah air adalah bagian dari fardu ain (wajib) bagi setiap warga negara.

Termasuk melestarikan budaya bangsa, menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan, menjaga kemerdekaan RI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, menentang upaya yang merongrong keutuhan NKRI adalah bagian dari Hubbul Wathan minal Iman.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved