Opini Sitti Hidayah
Integritas dan Kepemimpinan Situasional Tingkatkan Kinerja Pengelolaan Program Eliminasi TBC 2030
Benar satu kalimat menarik dalam Buku Stephen M.R. Covey with Rebecca R Merrill berjudul The Speed Of TrustI The One Thing That Changes Everything
Oleh: Sitti Hidayah
Mahasiswa Program Doktoral Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin ( FKM Unhas )
TRIBUN-TIMUR.COM - Organisasi di dalamnya terdiri atas pemimpin, orang yang dipimpin, serta sistem dan aturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan berbagai aktifitas organisasi.
Unsur pemimpin dan pimpinan dalam suatu organisasi memiliki pengaruh signifikan disamping beberapa variabel lainnya dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Organisasi di bidang kesehatan misalnya, yang fokus pada upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC, membutuhkan manajemen dan kepemimpinan yang baik agar tujuan dan target yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan hasil terbaik.
Upaya untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC yang saat ini oleh pemerintah menjadi program prioritas untuk mencapai eliminasi di tahun 2030 membutuhkan pengelolaan yang tepat melalui manajemen dan kepemimpinan yang baik.
Salah satu model kepemimpinan yang dapat dikembangkan adalah kepemimpinan situasional, yaitu gaya kepemimpinan yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Situasional leadership menemukan hubungan antara arahan dan dukungan . Seorang pemimpin harus fleksibel dan mampu menyesuaikan pendekatannya berdasarkan tingkat kesiapan dan kompetensi bawahannya.
Seperti diketahui potensi kemungkinan human capital yang tersedia dalam tubuh organisasi yakni mempunyai kemampuan tinggi tetapi semangat yang rendah, dilain sisi terdapat juga human capital yang memiliki semangat tinggi tetapi kemampuan yang masih rendah.
Selain kedua kelompok tersebut, kemungkinan juga terdapat human capital yang memiliki semangat tinggi dan juga kompetensi yang sangat tinggi serta semangat yang rendah dan kompetensi juga rendah.
Menghadapi situasi seperti ini, pemimpin sebaiknya memberikan pendekatan yang berbeda terhadap situasi sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat menghasilkan kinerja dan produktivitas yang optimal.
Kombinasi dan perpaduan antara arahan dan dukungan secara proporsional baik melalui delegating, participating,telling dan selling berpotensi diterapkan dalam menghadapi berbagai macam kesiapan human capital yang dimiliki.
Selain penerapan gaya kepemimpinan Situasional yang tepat, tak kalah pentingnya yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah berintegritas dan profesional.
Benar satu kalimat menarik dalam Buku Stephen M.R. Covey with Rebecca R Merrill berjudul The Speed Of TrustI The One Thing That Changes Everything (2006) :
“ I look for three things in hiring people, The First is personal integrity, The second is intelligence, and the third is a high energy level. But, if you don’t have the first, the other two will kill you (Warrant Buffet , CEO, Berkshire Hathaway).
Memberikan pemahaman pentingnya integritas dalam menjalankan roda kepemimpinan seperti halnya yang telah dicontohkan oleh Nabi dan Rasul Allah SWT, melalui kepemimpinan yang Siddiq ( jujur dan benar), Amanah (terpercaya), Tabliq (Menyampaikan) dan Fatanah (cakap, cerdas , pandai).
Berbekal model kepemimpinan yang tepat pada waktu yang tepat dan berintegritas serta profesional diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian eliminasi TBC 2030.(*)
Bahagia Mengalahkan Lapar: Kisah Azmach Lihat Putrinya Aliah Sakira Bawa Baki ke Prabowo |
![]() |
---|
Mengenal Ilham Hamid Asisten II Disebut Calon Sekda Palopo Pengganti Firmanza |
![]() |
---|
3 Peneliti Australia, 16 dari Indonesia Ungkap Kondisi Lingkungan dan Perubahan Iklim di Makassar |
![]() |
---|
Sosok Rafli Fasyah, Jenderal Lapangan Demo Tolak Kenaikan PBB 300 Persen Bone, Pimpin 1.000 Orang |
![]() |
---|
Apa Isi Buku Jokowi’s White Paper Karya Roy Suryo dkk? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.