Syiar Ramadhan 2025
7 Tingkatan Nafsu dalam Tercantum dalam Al-Qur'an
Puasa itu bukan sekadar menahan makan dan minum tetapi sebetulnya yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan hawa nafsu.
Oleh:
Ustaz Kamaruddin Mustamin
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Ada sebuah hadis sebenarnya otokritik terhadap orang yang berpuasa karena banyak orang berpuasa sekedar menahan makan dan minum.
Hadis Nabi mengatakan Kam min shimin Laisa lahu minamihi illal Atal Ju, kata Nabi betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa rasa haus dan lapar.
Puasa itu bukan sekadar menahan makan dan minum tetapi sebetulnya yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan hawa nafsu.
Tingkatan-tingkatan hawa nafsu dalam Al-Qur'an ada tujuh.
Pertama, Nafsu Amarah.
Cirinya hanya mendorong manusia kepada kejahatan misalnya dengki, sombong, kikir, mencelakakan orang.
Ciri nafsu seperti ini sama sekali tidak ada penyesalan ketika melakukan kesalahan.
Kedua, nafsu lawwamah cirinya ketika dia berbuat salah menyesal.
Ketiga, nafsu mulhamah cirinya suka pamer.
Ini juga penyakit.
Keempat, nafsu muthmainnah cirinya selalu bersyukur.
Ketika orang selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.