Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Rencana Andi Sudirman Usai Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas Pejabat, Bocoran Sekda

Jufri Rahman mengakui kebijakan ini  ditempuh untuk menggunakan anggaran secara jelas berdampak di masyarakat.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
PEMANGKASAN ANGGARAN OPD - Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat ditemui Rujab Gubernur Sulsel, Makassar, pada Senin (3/2/2025). Andi Sudirman izinkan ASN WFA (kerja dari mana saja) selama 2 hari dalam sepekan. 

Dalam proses tersebut, Andi Sudirman menemukan beberapa porsi anggaran yang dapat direalokasi. 

Misalnya anggaran makan minum OPD senilai Rp87 miliar setara 2 juta box sampai perjalanan dinas senilai Rp155 miliar.

Anggaran yang tidak menyentuh masyarakat pun direalokasi hingga jumlahnya mencapai Rp 1,5 Triliun.

Andi Sudirman menjelaskan format program kegiatan di masa pemerintahannya kali ini semua tertata di Bappelitbangda.  

Dirinya pun tidak akan berkompromi jika melanggar kebijakan tersebut. 

Ia sendiri mengaku dirinya terbuka berdiskusi dengan ASN yang hendak menggelar program kegiatan asal bermanfaat bagi masyarakat.

"Banyak dulu saya berhentikan karena masalah penganggaran yang tidak benar, itu artinya kapasitas dan kapabilitasnya tidak memenuhi target, tidak bersyarat untuk menjadi pejabat," jelas Andi Sudirman.

Andi Sudirman ingin memperbanyak program yang jelas berdampak pada masyarakat.

2 Proyek Jalan di Sulsel Dibatalkan Akibat Pemangkasan Anggaran Rp87 Miliar

Pemangkasan dana transfer pusat ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berdampak pada proyek infrastruktur. 

Salah satu sumber dana yang dipangkas adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp87,153 miliar.

DAK fisik menjadi sumber dana yang digunakan Pemprov Sulsel untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan, irigasi, hingga perbaikan sekolah.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Astina Abbas, mengatakan salah satu ruas jalan yang rencananya dikerjakan dengan dana DAK pada 2025 adalah Solo - Peneki - Kulampu, di Kabupaten Wajo. 

Namun, proyek jalan tersebut batal dikerjakan tahun ini.

“Tahun ini, yang rencana mau ditangani itu Solo - Peneki - Kulampu. Itu memang pusat yang pilih. Yang transfer semua masuk efisiensi. Kalau saya tidak salah, Rp18 miliar,” ujar Astina di Makassar pada Rabu (12/2/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved