Jaringan Adopsi Karang
Fadly PADI Duta Jaringan Adopsi Karang,Rektor Unhas Prof JJ Apresiasi Dukungan JOB Tomori Pertamina
Data Status Terumbu Karang Dunia 2021 dirilis Global Coral Reef Monitoring Network (GCRMN), 70% terumbu karang di Indonesia tidak baik hingga rusak
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan tokoh dan aktivis kawakan membentuk Jaringan Adopsi Karang Indonesia.
Lewat lembaga ini. mereka mengajak berbagai pihak untuk berkontribusi dalam perlindungan dan pemulihan ekosistem laut.
Memang, Jaringan Adopsi Karang Indonesia lahir untuk merespon kondisi ekosistem laut.
Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, tengah menghadapi tantangan besar dalam menjaga ekosistem terumbu karangnya.
Data dari laporan Status Terumbu Karang Dunia 2021 yang dirilis oleh Global Coral Reef Monitoring Network (GCRMN), sekitar 70 persen terumbu karang di Indonesia dalam kondisi kurang baik hingga rusak.
Jaringan Adopsi Karang Indonesia dideklarasikan dalam Seminar Keanekaragaman Hayati di Kampus Unhas, Makassar, 27 Februari 2025.
Acara yang dirangkaikan seminar itu kerja sama Unhas, JOB Tomori Pertamina Medco Energi, bersama Association Dive Safety Indonesia (ADSI), Pemda Banggai, serta sejumlah praktisi konservasi karang.
Menurut Muhammad Syakir, salah satu inisiator Jaringan Adopsi Karang Indonesia dari JOB Tomori Pertamina – Medco Energi, bergabungnya berbagai pihak dalam Jaringan Adopsi Karang Indonesia diharapkan dapat menginisiasi langkah pemulihan terumbu karang yang saat ini mengalami tekanan dahsyat.
“Sejumlah penyelam, komunitas selam, pemerhati pariwisata bahari, peneliti, dan masyarakat luas telah bersepakat meluncurkan Jaringan Adopsi Karang Indonesia ini, yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu,” jelas alumnus Ilmu Kelautan Unhas itu.
Paparan Rektor JJ
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa ( Prof JJ ) menegaskan pentingnya konservasi terumbu karang sebagai investasi masa depan.
Dalam pemaparannya mengenai Optimalisasi Program Adopsi Karang sebagai Solusi Konservasi Berkelanjutan, Prof JJ menekankan bahwa Indonesia adalah pusat keanekaragaman hayati laut dunia, dengan terumbu karang sebagai aset ekologis yang tak ternilai.
“Kerusakan terumbu karang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pemutihan karang akibat perubahan iklim, perikanan destruktif dengan bom dan sianida, pencemaran laut dari limbah industri serta plastik, hingga pariwisata yang tidak berkelanjutan,” kata Prof JJ.
“Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat serius. Populasi ikan akan menurun drastis, abrasi dan erosi pantai semakin parah, keanekaragaman hayati laut terancam, serta sektor ekonomi seperti perikanan dan pariwisata akan mengalami kerugian besar,” jelas Prof JJ menambahkan.
Rektor Unhas menegaskan pentingnya konservasi terumbu karang sebagai investasi masa depan. Dalam pemaparannya mengenai Optimalisasi Program Adopsi Karang sebagai Solusi Konservasi Berkelanjutan, ia menekankan bahwa Indonesia adalah pusat keanekaragaman hayati laut dunia, dengan terumbu karang sebagai aset ekologis yang tak ternilai.
Propam Grebek Polres Bulukumba, 4 Polisi Positif Narkoba |
![]() |
---|
'Sabarki Nak' Tangis Pecah di Sidang Uang Palsu Mubin, Ibunya Tertatih Tinggalkan Ruang Sidang |
![]() |
---|
Kampus Unhas Akan Berdiri di Lutra, Rektor-Bupati Resmi Teken Kerja Sama |
![]() |
---|
Prabowo Beri Amnesti Hasto, KPK Tetap Buru Harun Masiku |
![]() |
---|
Kembali Jadi Ketum PDIP, Puan dan Nandan Cium Megawati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.