Syiar Ramadhan 2025
4 Tingkatan Kebahagiaan Manusia Menurut Al Ghazali
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman 'Ada di antara mereka celaka, tidak bahagia tetapi ada juga di antara mereka bahagia'.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
Lantas kita tidak ingat Allah, tidak bersyukur kepada Allah SWT.
Jadi orang yang bahagia adalah orang yang selalu bersyukur.
Syukur lawannya kufur, kalau orang pandai bersyukur hatinya menjadi tenang walaupun tinggal rumahnya sangat sederhana.
Kedua, indikator ciri orang yang bahagia di dunia bahagia di akhirat anaknya pintar-pintar,hafal Wur'an, hadis, dan berprestasi.
Ketiga, selalu banyak manfaatnya kepada orang lain.
Kata Nabi SAW, sebaik-baik manusia adalah panjang umurnya dan bagus amalnya, tetapi serugi-ruginya manusia adalah panjang umurnya tetapi tidak bagus amalnya.
Ungkapan Arab mengatakan matinya orang yang baik maka istirahat baginya tetapi matinya seorang preman maka istirahatlah masyarakat.
Jadi janganlah menjadi provokator apalagi di bulan Suci Ramadan.
Tingkatan kedua, ada orang tidak terlalu bahagia di dunia tetapi Bahagia di akhirat.
Saya pernah datang meneliti di suatu desa, tengah malam saya bangun dan melihat tuan rumah bangun.
Ternyata dia bangun mengambil air wudhu bangun salat tahajud.
Saya berpikir luar biasa hidupnya sangat sederhana, tidak menonjol kehidupannya di dunia tetapi dia sangat dekat dengan Allah SWT.
Memang tidak populer di bumi tetapi populer di langit.
Ketiga, ada orang bahagia di dunia fasilitasnya serba lengkap serbah mewah tetapi tidak sembahyang tidak salat.
Orang seperti ini mendapatkan fasilitas oleh Allah SWT tetapi dia semakin jauh dari Allah SWT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.